- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Lion Group terus berbenah diri. Salah satu fokusnya saat ini adalah mengembangkan bengkel pesawat mereka di Batam.
Bengkel pesawat atau Mainteance, Repair and Overhaul (MRO) milik Lion, Batam Aero Technic (BAT) menjadi andalan baru bagi Lion untuk membantu sulitnya persoalan lama, yaitu terbatasnya jumlah MRO di Indonesia.
General Manager Logistis BAT, Dedeng Ahmadi menyebut jika Lion Group akan sangat terbantukan dengan adanya peningkatan kapasitas MRO miliknya, mengingat jumlah armada yang terus bertambah.
Ia menyebut, total lahan untuk BAT sendiri mencapai 28 hektare. Dan saat ini pembangunan tahap pertama baru sebesar empat hektare yang telah rampung.
"Totalnya ada 28 hektare, saat ini baru empat hektare yang terbangun. Untuk tahap kedua dalam proses pembangunan dan target untuk Desember 2018 sudah rampung," kata Dedeng ketika ditemui di BAT, Batam, Rabu 11 Oktober 2017.
Ia menambahkan, untuk pesawat Lion Air sendiri saat ini sudah punya lebih dari 250 pesawat. Dan untuk maintenance pesawat secara berkala, lahan tahap satu diakui masih kurang.
"Jadi jika semua lahan terbangun kami bisa mengakomodir 38 pesawat secara bersamaan," lanjut dia.
Lion Group sendiri menginvestasikan sebesar Rp7 triliun untuk mengembangkan bengkel pesawat BAT ini. Pengembangan BAT akan dilakukan sebanyak tiga tahap dan diprediksi akan rampung pada 2022. BAT juga disebut-sebut sebagai saingan utama bengkel pesawat milik Indonesia, GMF.