- REUTERS/Joshua Roberts
VIVA – Sebuah teror terhadap kantor media dan jurnalis terjadi di Kota Annapolis, negara bagian Maryland, Amerika Serikat pada Kamis sore waktu setempat, 28 Juni 2018. Pejabat setempat menyebut penembakan di kantor The Capital Gazette tersebut sebagai serangan paling mematikan yang melibatkan jurnalis dalam sejarah Amerika Serikat.
Dikutip dari Foxnews, akibat berondongan penembakan tersebut lima orang tewas, dan dua lainnya terluka. Seorang tersangka yang belum teridentifikasi berhasil ditangkap dan kini sudah ditahan.
Dalam konferensi pers yang digelar pada malam setelah kejadian, Wakil Kepala William Krampf dari Kepolisian Wilayah Anne Arundel mengatakan satu orang, yang hanya disebut sebagai pria kulit putih berusia 30-an dan tinggal di Maryland, kini sudah ditahan. Dan ia terus diwawancarai oleh penyelidik.
Penegak hukum dipanggil ke TKP sekitar jam 2:40 sore. Seorang petugas Kepolian Anne Arundel, Letnan Ryan Frashure mengatakan kepada wartawan, investigasi sedang dilakukan tetapi "pada titik ini kami percaya bahwa itu adalah satu tersangka," katanya.
Krampf mengatakan tersangka "memasuki gedung" yang berlokasi di Bestgate Road. Ia menenteng senapan dan berjalan sambil mencari korbannya saat berada di lantai dasar. Menurut informasi dari pihak berwenang lainnya, mereka menemukan sebuah bungkusan yang "bisa jadi" sebuah alat peledak. Bungkusan itu sudah diamankan, dan sejauh ini belum ditemukan ada pihak lain yang diduga bagian dari pelaku.
Mereka juga mengatakan, saat ini gedung tempat The Capital Gazette berkantor sudah aman. Ia memastikan, saat penggerebekan tak terjadi baku tembak antara petugas dan tersangka. (ren)
AJI Indonesia Catat 61 Kasus Serangan Terhadap Jurnalis Sepanjang 2022
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat sebanyak total 61 kasus serangan terhadap jurnalis sepanjang tahun 2022. Korban berjumlah 97 jurnalis
