- Jonathan Brady / Pool via REUTERS
VIVA – Seorang perempuan di Inggris, bernama Tini Owens (68) tidak diperbolehkan bercerai dari suaminya Hugh Owens (80), lantaran alasannya menggugat cerai dinilai pengadilan tak cukup kuat. Dikutip dari laman BBC, pasangan ini sudah menikah selama 40 tahun dan memiliki dua anak yang sudah berusia dewasa.
Pengadilan hingga Mahkamah Agung menolak permintaan Tini dan mewajibkannya mempertahankan pernikahan minimal hingga 2020. Pengacaranya mengatakan bahwa Tini tak lagi bisa mempertahankan pernikahan, karena dia merasa dirinya tak bisa maju dan bahagia dengan pernikahan itu.
Diketahui, bahwa dalam hukum Inggris dan Wales, kecuali orang bisa membuktikan pasangannya melakukan perzinahan atau tindakan kekerasan, maka tak tak bisa bercerai begitu saja. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan pisah ranjang selama lima tahun dan hidup berbeda atap kemudian mengajukan gugat cerai.
Namun, Kementerian Hukum Inggris menyatakan bahwa aturan ini memang perlu direformasi, lantaran alasan perceraian yang masuk akal menurutnya bisa sangat kompleks.
Tini mengatakan bahwa dia sudah memikirkan dan mempertimbangkan perceraian sejak 2012. Namun, dia tidak hidup terpisah dari suaminya hingga Februari 2015 lalu. Pasangan itu menikah 1978.
Saat Tini mengacukan perceraian, Hugh menolaknya dan pengadilan memutuskan dia harus mempertahankan pernikahannya. Hugh, bahkan mengatakan bahwa pernikahan mereka tidak bahagia hanya karena Tini merasa bosan, bahkan punya pria idaman lain.
Sementara itu, dia tetap setia dan bersikeras mempertahakan perkawinan itu. Di pengadilan, tidak terbukti bahwa Owens pernah melakukan pelanggaran yang bisa menjadi alasan perceraian.
"Justru Hugh Owens yang dirugikan dengan proses ini. Kehidupannya terdampak dan maslaah pribadi dan keluarganya menjadi konsumsi publik," kata kuasa hukum dari Hugh.
