HRW Sebut Pelecehan Seksual terhadap Perempuan Marak di Korut

Ilustrasi perempuan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Counselling

VIVA – Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di Amerika Serikat mengungkapkan, pelecehan seksual oleh pejabat tingkat tinggi sangat marak terjadi di Korea Utara. Hal itu berdasarkan hasil investigasi lembaga tersebut.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Menurut kesaksian lebih dari 60 warga Korut yang membelot, hubungan seksual dan kekerasan yang tidak diinginkan menjadi sesuatu yang sangat umum, sehingga telah diterima sebagai bagian dari kehidupan biasa.

HRW mengakui, pengumpulan informasi di Korea Utara sangat sulit dilakukan. Bahkan, survei ini pun sangat terbatas untuk menyediakan sampel umum.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Namun, kesaksian dari mereka yang pernah terlibat mengatakan, pelecehan seksual termasuk pemerkosaan begitu meluas di Korea Utara. Bahkan, banyak perempuan yang diwawancarai tidak selalu memahami bahwa seks paksa seharusnya tidak terjadi hampir setiap hari.

"Ini bukan masalah yang mengancam rezim. Jadi itulah mengapa sangat mengerikan bahwa pemerintah tidak melakukan apa pun untuk mencegah pelecehan seksual oleh pejabat," kata Direktur Eksekutif HRW, Kenneth Roth, seperti dilansir Channel News Asia.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Mereka yang diwawancarai mengaku mengalami pelecehan seksual dan perkosaan oleh polisi, penjaga penjara bahkan pejabat yang mengawasi beberapa pasar swasta berkembang di negara itu.

Perwakilan Tetap Korea Utara di Perserikatan Bangsa Bangsa belum menanggapi laporan ini. Namun, sepanjang tahun ini, Pemerintah Korut telah memperingatkan bahwa menyinggung masalah hak asasi manusia (HAM) dapat merusak upaya mengurangi ketegangan, antara Korut dan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Deegasi Korea Utara, dipimpin oleh menteri kabinet untuk perdagangan internasional, melakukan kunjungan ke Iran. Kehadiran ini memicu spekulasi hubungan kedua negara ini

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024