Diasingkan Saat Menstruasi, Wanita Muda Tewas Mengenaskan

Ilustrasi pembalut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lutfi

VIVA – Seorang wanita di Nepal meninggal dunia karena dicurigai kebanyakan menghirup asap ketika sedang diasingkan ke sebuah gubuk karena sedang haid. Kematian ini terjadi hanya beberapa minggu setelah seorang ibu dan dua anaknya meninggal dunia dalam keadaan yang sama.

10 Tips Redakan Nyeri Haid dengan Cara Alami

Banyak komunitas di Nepal memandang wanita menstruasi dalam keadaan jiwa tidak murni. Bahkan di beberapa daerah terpencil mereka dipaksa tidur di gubuk yang jauh dari rumah mengikuti tradisi berusia berabad-abad yang dikenal sebagai praktik chhaupadi.

Parbati Bogati berusia 21 tahun ditemukan tewas mengenaskan di gubuk penuh asap pada Kamis lalu, di distrik Doti barat. Pada saat itu, ibu mertuanya datang untuk memeriksanya.

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

"Kami menduga dia meninggal karena menghirup asap dan mati lemas karena dia menutup pintu pondok tanpa jendela dan menyalakan api di lantai untuk menghangatkan badan pada malam hari," kata perwira polisi setempat, Lal Bahadur Dhami seperti diberitakan Channel News Asia.

Chhaupadi sudah dilarang sejak tahun 2005. Namun kebiasaan ini masih diberlakukan di beberapa bagian Nepal terutama di daerah barat yang terpencil dan konservatif. Praktik ini dikaitkan dengan agama Hindu dan menganggap wanita tidak boleh disentuh selama menstruasi dan setelah melahirkan.

Deretan 5 Negara yang Tak Pernah Dijajah dalam Sejarah

Di bawah tradisi chhaupadi, wanita yang sedang haid juga dilarang menyentuh makanan, lambang agama, ternak dan laki-laki.

Tahun lalu, Kathmandu memberlakukan hukuman penjara selama tiga bulan dan denda 3.000 rupee bagi siapa saja yang kedapatan melakukan tradisi chhaupadi.

Ganga Chaudhary, anggota Parlemen yang terlibat dalam penyusunan rancangan undang undang terkait mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan untuk menegakkan hukum dan mengubah norma sosial.

"Kami menyadari bahwa ketentuan hukum saja tidak cukup untuk mengakhiri praktik semacam ini. Kami perlu fokus pada kesadaran dan mendidik kaum wanita," ujar Chaudhary.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya