Selama Jadi Ketua MIKTA, RI Tekankan Ekonomi Kreatif Hingga Perdamaian

Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri MIKTA ke-14 di Yogyakarta.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemlu.

VIVA – Pemerintah Indonesia menekankan tiga isu utama selama menjadi Ketua MIKTA periode tahun 2018. Tiga isu tersebut antara lain,  kontraterorisme dan keamanan global, ekonomi dan perdagangan, serta pemeliharaan perdamaian. 

Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri MIKTA ke-14 di Yogyakarta, Kamis, 7 Februari 2019.

MIKTA merupakan sebuah forum kerja sama beranggotakan lima negara, di antaranya Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia. 

Rusia Invasi Tetangganya, Ridwan Kamil Monitor Warga Jabar di Ukraina

Selama satu tahun menjadi koordinator forum konsultasi informal tersebut, Indonesia berupaya memperkuat upaya dengan menggarisbawahi tema 'Membina Ekonomi Kreatif dan Berkontribusi Pada Perdamaian Global'.

"Indonesia mempromosikan konsultasi dengan melibatkan sektor swasta, akademisi dan think-tank untuk mengumpulkan masukan dan membawa MIKTA lebih dekat kepada publik," kata Fachir dalam keterangan resminya.

Pemerintah RI Kecam Tindakan Rusia yang Melanggar Teritori Ukraina

Fachir mengatakan, selama Indonesia menjadi Ketua MIKTA, telah digelar berbagai program. Di antaranya, MIKTA Goes to Campus, MIKTA Culinary Programme, MIKTA Interfaith and Interculture Dialogue, workshop mengenai peran perempuan dalam perdamaian, hingga berbagai pertemuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Pada pertemuan yang dihadiri para wakil menteri luar negeri MIKTA tersebut, telah dibahas berbagai permasalahan global yang menjadi perhatian bersama, seperti situasi di Semenanjung Korea hingga fenomena migrasi di Meksiko. 

"Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, komunike bersama menteri luar negeri MIKTA menyepakati isu-isu seperti Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, memperkuat multilateralisme dan peran PBB, kerja sama global dalam migrasi, terorisme, dan masalah Semenanjung Korea," ujar Fachir.

Untuk tahun 2019, ketua MIKTA telah diserahkan Meksiko yang berkomitmen mempromosikan kesejahteraan sosial dan mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.

Untuk diketahui, forum kerja sama MIKTA pertama kali digagas pada pertemuan informal Menteri Luar Negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, Februari 2012. Sejak didirikan, MIKTA telah berkembang secara positif dan konsisten mendorong penguatan multilateralisme dan tata kelola global. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya