Logo BBC

Pertemuan Kim Jong-un dan Vladimir Putin Bawa Harapan Pekerja Korut

Kedua pemimpin negara itu berjabat tangan di Pulau Russky, di dekat kota pelabuhan Vladivostok, di timur jauh Rusia, Kamis (25/04).-Mikhail Svetlov/Getty Images
Kedua pemimpin negara itu berjabat tangan di Pulau Russky, di dekat kota pelabuhan Vladivostok, di timur jauh Rusia, Kamis (25/04).-Mikhail Svetlov/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Para pelayan di Koryo merupakan bagian dari sekitar 8.000 migran Korut yang diperkerjakan oleh perusahaan-perusahaan di seantero Rusia.

Angka itu turun tajam dari dua tahun sebelumnya. Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, pada 2017 terdapat 40.000 orang Korut yang bekerja di Rusia.

Sebagian besar terpaksa hengkang untuk mematuhi rangkaian sanksi PBB yang melarang negara-negara memperkerjakan warga Korut karena negara itu masih menjalankan program nuklir.

Warga Korut yang bisa bekerja di Rusia adalah mereka yang menandatangani kontrak kerja sebelum sanksi diterapkan pada September 2017, sebut humas Kementerian Tenaga Kerja kepada BBC Rusia.

Data Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan lebih dari 85% migran Korut bekerja di bidang konstruksi.

Sisanya berkecimpung di berbagai sektor, mulai dari industri garmen, pertanian, penerbangan kayu, katering, dan pengobatan tradisional.

Bagi warga Korut yang dilanda kemiskinan, mendapat pekerjaan di Rusia adalah tiket impian, kata Profesor Andrey Lankov, pakar Korut dari Universitas Kookmin di Seoul, Korea Selatan.

"Mustahil mendapat kerja di Rusia tanpa membayar suap (di Korea Utara)," cetusnya.

Dalam kasus pada 2015, para petugas imigrasi di Nakhodka, bagian timur Rusia, mendapati tiga ahli ekonomi pertanian Korea Utara bekerja sebagai pembersih salju di jalan.

Perusahaan Korut-Rusia yang memperkerjakan mereka mengklaim pekerjaan tersebut tidak jauh dari tugas utama mereka memantau hasil panen. Namun, aparat tidak yakin dengan klaim itu sehingga ketiganya dideportasi.