Logo ABC

China Larang Warganya di Beberapa Kota Kunjungi Taiwan

Pakar memiliki pandangan terbelah atas dampak pelarangan kunjungan terhadap ekonomi Taiwan. (ABC News: Kristy Sexton-McGrath)
Pakar memiliki pandangan terbelah atas dampak pelarangan kunjungan terhadap ekonomi Taiwan. (ABC News: Kristy Sexton-McGrath)
Sumber :
  • abc

Namun tak seperti Palau, Dr Harrison percaya Taiwan akan bisa mengatasi dampak dari kemungkinan jumlah wisatawan yang menurun dari China daratan, mengingat diversifikasi di pasar pariwisata Taiwan.

"Ini adalah keputusan yang ditargetkan untuk menghentikan kunjungan wisata individual mengingat Beijing akan tahu bahwa dampak ekonominya tak akan sebesar itu," katanya.

"Jadi mereka tampaknya berusaha menemukan cara untuk mengatasi kampanye Pemilu dan campur tangan dalam politik Taiwan dengan cara yang tak terlalu memusuhi warga Taiwan tetapi masih membuat pengaruh."

Namun, beberapa ahli memiliki pandangan yang berbeda. Seorang ahli mengatakan kepada South China Morning Post bahwa larangan Beijing menimbulkan penurunan 700.000 kedatangan turis selama enam bulan ke depan dan menelan biaya kerugian sebesar $ NT28 miliar (atau setara Rp 9 triliun).

Izin yang dikeluarkan untuk turis individual sebelum Kamis (1/8/2019) dilaporkan masih berlaku, tetapi langkah tersebut bisa berdampak pada turis yang telah memesan perjalanan solo dan belum mendapatkan izin.

Terlepas dari potensi ketidaknyamanan, ada reaksi patriotik kompak dari netizen China terhadap penangguhan perjalanan itu.

Salah satu pengguna Weibo menyerukan Beijing untuk "mengambil kembali Taiwan" karena hal itu akan menjadi "hadiah besar bagi ulang tahun ke 70 ibu pertiwi kita", merujuk pada peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober.