Presiden Rusia Vladimir Putin jadi Target Pembunuhan

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Seorang perwira agen intelijen Rusia tewas dan melukai lima lainnya akibat penembakan yang dilakukan pria bersenjata di depan Markas Intelijen Rusia, FSB, di Lubyanka Square, Moskow pada Kamis sore, 19 Desember 2019, waktu setempat.

Pria Polandia Ditangkap Atas Tuduhan Spionase Bantu Rusia Bunuh Zelensky

"Seorang pria bersenjata tak dikenal, bukan tiga orang seperti yang diberitakan, telah melepas tembakan di depan gedung FSB. Ada yang tewas dan terluka dalam insiden itu. Pria bersenjata telah diamankan dan identitasnya sedang diselidiki. Kami juga tegaskan bahwa penyerang tidak masuk ke dalam gedung," demikian pernyataan resmi dari juru bicara FSB, seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat, 20 Desember 2019.

Menurutnya, pria tersebut menggunakan senapan serbu Kalashnikov ketika melepas tembakan. Ia mengatakan kejadian ini begitu mengejutkan karena seorang penyerang bisa menembakkan senjata di lingkungan markas intelijen serta berhasil membunuh seorang perwira.

Racuni Makanan Ribuan Tentara Rusia di Garis Depan, 4 Agen Ukraina Diringkus Intel

"Saat ini kami sedang menginterogasi tersangka tentang bagaimana dia bisa begitu dekat dengan 'jantung' dari dinas keamanan Rusia," ungkap dia. Kendati demikian, FSB tidak membeberkan ciri-ciri tersangka ke publik. Badan intelijen yang dahulu bernama KGB itu juga enggan mengomentari motif penyerangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima pembaruan informasi mengenai insiden penembakan di pusat ibu kota tersebut. Akan tetapi, ada kemungkinan penyerangan tersebut telah direncanakan karena bertepatan dengan pidato Presiden Vladimir Putin untuk memperingati Hari Layanan Keamanan Rusia.

Kegep Bocorkan Posisi Pasukan Perang Rusia, Intel Ukraina Diringkus di Krimea

Ia berbicara selama lebih dari empat jam, dan yang menariknya adalah, Putin diminta untuk mengutip momen paling menyedihkan selama 20 tahun masa pemerintahannya.

Lalu, Putin berkata bahwa serangan teroris yang membuat dirinya sedih, terutama yang terjadi pada 2004 di Beslan, di mana ratusan orang mayoritas anak-anak tidak berdosa, terbunuh. "Itu adalah saat yang paling sulit bagi saya," tegas Putin.

Tak lama setelah pidato, serangan lalu terjadi di markas yang membesarkan namanya selama 16 tahun itu. Seperti diketahui, Putin merupakan agen KGB sebelum dirinya masuk ke dunia politik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya