Banyak Negara Longgarkan Lockdown, WHO Ingatkan Potensi Corona Bab II

Peta penyebaran virus corona COVID-19 di dunia
Sumber :
  • Johns Hopkins University

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengakui, ada penurunan tingkat infeksi COVID-19 dan kematian di beberapa negara. Namun WHO juga mendesak negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan, seiring dengan pelonggaran pembatasan yang mulai diberlakukan.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Beberapa negara di Eropa memulai proses panjang pembukaan kembali lockdown COVID-19 sejak Senin pekan ini. Misalnya saja seperti di Prancis dan Spanyol yang mulai memberanikan diri mengurangi pembatasan, setelah menurunnya angka kematian.

"Kabar baiknya adalah bahwa ada banyak keberhasilan dalam memperlambat virus dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing virtual, dikutip Channel News Asia, Selasa 12 Mei 2020.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Sementara itu, Ketua Tanggap Darurat WHO Michael Ryan, memuji pencabutan pembatasan sosial secara bertahap sebagai tanda adanya harapan. Namun dia mengingatkan bahwa kewaspadaan sangat diperlukan, mengingat lebih dari 280 ribu orang telah meninggal dunia di seluruh dunia.

Baca Juga: Waspada, Bepergian Tanpa Masker di Jakarta Denda Rp250 Ribu

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Sementara itu meski langkah-langkah drastis yang diterapkan oleh banyak negara telah memungkinkan mereka untuk mendapatkan penanganan sementara terhadap virus, ada kekhawatiran bahwa kemungkinan akan ada gelombang baru penularan virus yang lebih intens.

Ryan mendesak negara-negara untuk meningkatkan respons kesehatan publik, memastikan dapat mengidentifikasi kasus baru, melacak dan mengisolasi semua kontak yang dapat membantu menghindari gelombang kedua.

"Jika virus ini tetap ada di negara-negara dengan tingkat rendah tanpa kapasitas untuk menyelidiki dan mengidentifikasi klaster, selalu ada risiko bahwa virus ini akan menyebar lagi," kata Ryan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya