Logo BBC

WHO Catat Lonjakan Kasus Corona Tertinggi Dunia dalam Sehari

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

 

aceh
EPA
Seorang perempuan menjalani tes swab di Banda Aceh, 19 Juni lalu.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lonjakan kasus Covid-19 terbesar di dunia dalam satu hari, pada Minggu (21/06).

Berdasarkan catatan WHO, kasus positif virus corona di seluruh dunia mencapai 183.020. Andil terbesar adalah Brasil yang melaporkan 54.771 kasus, Amerika Serikat dengan 36.617 kasus, serta India dengan 15.413 kasus.

Secara keseluruhan, jumlah kasus positif Covid-19 sedunia mencapai 8,7 juta. Adapun jumlah kematian, menurut WHO, melampaui 461.000 orang.

 

 

 

corona
BBC

 

Dari total kematian akibat Covid-19, Brasil mencatat angka terbanyak kedua di dunia setelah AS.

Pada Minggu (21/06), Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan 641 orang telah meninggal dunia akibat virus corona selama 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah kematian di Brasil mencapai 50.617 orang. Jumlah kasus positif Covid-19 di Brasil lebih dari satu juta.

 

brasil
EPA
Masyarakat adat adalah bagian masyarakat yang paling parah terkena dampak Covid-19 di Brasil.

 

Hanya AS yang melaporkan angka lebih buruk, yaitu 2,2 juta kasus dan hampir 120.000 orang meninggal dunia.

 

 

 

brasil
EPA
Para penentang Presiden Bolsonaro berkumpul di berbagai kota, termasuk di São Paulo

 

Di tengah kondisi ini, ribuan pendukung dan penentang Presiden Jair Bolsonaro turun ke jalan, pada Minggu (21/06).

Para demonstran antipemerintah menyerukan agar Bolsonaro dimakzulkan setelah seorang mantan ajudannya ditangkap pada Kamis (18/06).

Di sisi lain, para pendukungnya berargumen Kongres dan Mahkamah Agung mencoba membatasi wewenang sang presiden.

 

brasil
Reuters
Para pendukung Presiden Jair Bolsonaro juga turun ke jalan di São Paulo.

 

Karantina wilayah alias lockdown tidak diberlakukan di Brasil. Negara bagian dan kota-kota menerapkan kebijakan masing-masing.

Kekhawatiran sebagian kalangan adalah sistem kesehatan di sejumlah tempat tidak mampu menangani pasien ketika virus menyebar dengan cepat di kawasan permukiman dan lokasi terpencil, seperti masyarakat adat yang sulit mengakses layanan kesehatan.