Update Corona 16 Juni: 8 Juta Orang di Dunia Terpapar Covid-19

Kota Wuhan di China asal virus Corona
Sumber :
  • Sumber: BBC

VIVA – Jumlah kasus positif Corona (Covid-19) di dunia terus bertambah dengan melampaui 8 juta. Kasus Corona ini sudah memapar 215 negara di dunia.

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Mengutip data dari worldmeters, Selasa, 16 Juni 2020, angka kasus positif di dunia sudah menembus 8.092.967. Pun, jumlah kematian mencapai 438.077. Dari data itu diketahui sudah ada 4.180.266 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Amerika Serikat masih tertinggi dengan angka kasus 2.181.503 karena ada penambahan 19.275 dalam sehari terakhir. Untuk kematian akibat Covid-19 di AS sudah mencapai 118.260.

Fadli Zon Kecam Aksi Israel Hancurkan Akses Air Bersih Palestina

Setelah AS, ada Brasil dengan 888.271 kasus dan 43.959 kematian. Ada 20.389 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Lalu, ada Rusia di tempat ketiga dengan 537.210 serta 7.091 meninggal dunia. Dalam sehari terakhir dilaporkan ada 8.246 kasus baru di Rusia.

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Untuk posisi empat ada India dengan 343.026 kasus serta 9.915 meninggal. Penambahan kasus baru di India masih tinggi seperti sehari terakhir ada 10.243.

Dikutip dari Aljazeera, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan lebih dari 100.000 kasus Covid-19 telah dilaporkan dari seluruh dunia setiap hari selama dua pekan terakhir. 

Menurutnya, terbanyak laporan terjadi di Amerika dan Asia Selatan seperti India.

"Hampir tiga perempat dari kasus baru setiap hari berasal dari 10 negara, sebagian besar di Asia Selatan dan Amerika," kata Tedros.

Tedros juga mencatat adanya kasus baru di Beijing, China. Kasus ini masih didalami mengingat Ibu Kota China itu sudah lebih 50 hari tak melaporkan kasus baru.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024