Logo DW

Save the Children: Hampir 10 Juta Anak Terancam Putus Sekolah Permanen

imago/photothek/F. Gaertner
imago/photothek/F. Gaertner
Sumber :
  • dw

"Sekitar 10 juta anak mungkin tidak pernah kembali ke sekolah—ini adalah darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintah harus segera berinvestasi dalam pendidikan,” kata kepala eksekutif Save the Children, Inger Ashing.

"Malah, kita berisiko mengalami pemotongan anggaran luar biasa yang akan menunjukkan ketimpangan besar antara si kaya dan si miskin, dan antara anak laki-laki dan perempuan."

Badan amal itu mendesak pemerintah dan para pemberi donor untuk menginvestasikan lebih banyak dana untuk rencana pendidikan global baru agar dapat membantu anak-anak kembali ke sekolah ketika keadaan sudah aman. Namun di tengah kondisi yang serba tak menentu ini, Save the Children masih mendukung sistem pembelajaran jarak jauh.

"Kami tahu anak-anak yang paling miskin dan paling terpinggirkan, yang sudah tertinggal paling jauh di belakang, telah menderita kerugian terbesar, tanpa akses ke pembelajaran jarak jauh—atau pendidikan apa pun—selama setengah tahun akademik," kata Ashing.

12 negara paling berisiko

Save the Children juga mendesak kreditor komersial untuk menunda pembayaran utang bagi negara-negara berpenghasilan rendah—sebuah langkah yang mereka sebut dapat membuat pemerintah menggunakan dana sebesar $14 miliar atau Rp202 triliun untuk program pendidikan.

"Jika kita membiarkan krisis pendidikan ini berlangsung, dampaknya pada masa depan anak-anak akan bertahan lama," kata Ashing.