Logo DW

Warga Singapura Mengaku Bersalah jadi Intel China di AS

picture-alliance/AP Photo/D. J. Phillip
picture-alliance/AP Photo/D. J. Phillip
Sumber :
  • dw

Dokumen pengadilan mencatat Yeo diperintahkan Cina untuk membuka layanan konsultan politik palsu untuk menawarkan pekerjaan menulis kajian ilmiah politik dan keamanan bergaji besar. Hasilnya, dia menerima 400 lamaran kerja, 90% di antaranya pegawai militer atau pejabat pemerintah.

Yeo lalu menyerahkan semua dokumen lamaran kepada dinas rahasia Cina, beserta daftar riwayat hidup masing-masing pelamar. Dia mengaku membidik sasaran yang mengalami masalah keuangan.

Hasilnya, sang konsultan membangun jejaring informan yang antara lain terdiri atas seorang pegawai sipil yang bekerja untuk proyek pesawat pembom F-35B, seorang perwira militer Pentagon yang pernah bekerja di Afghanistan dan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.

Mereka mendapat imbalan sebesar USD 2.000 atau sekitar Rp. 29 juta untuk setiap tulisan.

Dia “memanfaatkan situs jejaring karir dan lembaga konsultan palsu untuk menggoda warga Amerika demi kepentingan pemerintah Cina,” kata Asisten Jaksa Agung AS, John Demers. “Ini adalah contoh lain bagaimana pemerintah Cina mengeksploitasi keterbukaan masyarakat Amerika,” imbuhnya.

Rzn/ (afp, rtr)