Logo ABC

Eko asal Yogyakarta Sudah Donor Darah 100 Kali di Australia

Eko Ariyanto sudah mulai menyumbang darah sejak menjadi mahasiswa ketika tinggal di Indonesia
Eko Ariyanto sudah mulai menyumbang darah sejak menjadi mahasiswa ketika tinggal di Indonesia
Sumber :
  • abc

Di bulan Mei 2015, Natalia dinyatakan terkena kanker Ewing Sarcoma, jenis kanker yang menyerang tulang dan jaringan lunak.

Setahun kemudian ia terkena kanker kulit, atau melanoma.

"Puji Tuhan, kankernya sudah bersih sekarang." katanya.

Natalia masih harus melakukan pemeriksaan teratur setiap enam bulan untuk mengecek apakah kankernya tidak kembali lagi.

Sebelum menderita kanker, Natalia juga adalah penyumbang darah teratur, namun sekarang tidak bisa melakukannya selama lima tahun sejak kanker bersih dari tubuhnya.

"Tidak suka dengan jarum suntik"

Menurut Eko, yang pindah ke Australia di tahun 2000, kegiatan menyumbang darah sudah menjadi rutinitasnya, walau sebenarnya tidak suka dengan jarum suntik.

"Tetapi tidak apalah sakit sedikit pas saat jarum donor masuk ke tubuh kita … untuk kesehatan yang lebih baik bagi penerima donor darah," katanya.

Eko sering kali melihat pesan-pesan yang beredar di media sosial membutuhkan darah bagi mereka yang dalam keadaan kritis.

Ia mengaku kalau belum pernah langsung menolong yang butuh darah, namun bantuan yang diberikannya adalah untuk membantu sebelum darah dibutuhkan.

eko dan keluarga Eko Ariyanto dan Natalia Dewiyani bersama orang tua mereka setelah Natalia dinyatakan sembuh dari kanker yang dideritanya.