Islamofobia Bayangi Australia, Amankah untuk Minoritas Muslim?

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Studi kami meneliti Islamofobia di sepuluh besar Muslim di pinggir Sydney dan Melbourne, dibandingkan dengan dua wilayah metropolitan lainnya. Proporsi penduduk Muslim di wilayah terpilih berkisar dari 59 persen di Lakemba, NSW, hingga 30 persen di Dandenong, Victoria, menurut data sensus.

Kami mensurvei 1.020 orang, setengahnya di wilayah target dan setengahnya lagi di wilayah metropolitan Sydney dan Melbourne. Responden yang diberikan serangkaian pernyataan, seperti ‘jumlah Muslim di Australia terlalu tinggi, saya khawatir Muslim membentuk kantong di Sydney atau Melbourne, atau pertanyaan ‘saya tidak suka melihat wanita Muslim dengan rambut tertutup’.

Mereka diminta setuju atau tidak setuju pada skala lima poin yang diajukan, yang menghasilkan skor Islamofobia mereka dari satu (tanpa prasangka) hingga lima (prasangka tinggi).  

Studi kami menemukan non-Muslim yang tinggal di wilayah Muslim kurang Islamofobia dibandingkan populasi umum Sydney dan Melbourne, skor 2,31 dibandingkan dengan 2,80. Hal ini menambah bukti pada teori kontak yang menyatakan bahwa biasanya, tetapi tidak selalu, kontak antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda mengurangi prasangka antar kelompok. 

Hal ini bertentangan dengan teori ancaman, yang menyatakan bahwa pertemuan antara individu dari kelompok yang berbeda dapat dalam keadaan tertentu meningkatkan perasaan cemas dan ancaman.

Studi kami juga menemukan warga Sydney kurang Islamofobia dibandingkan warga Melbourne. Di wilayah Muslim Sydney, skor Islamofobia non-Muslim adalah 2,18 dibandingkan dengan 2,32 di wilayah yang sebanding di Melbourne. 

Ini bisa jadi karena fakta Muslim lebih terkonsentrasi secara geografis di Sydney Barat dan lebih tersebar di Melbourne. Sekali lagi menunjuk pada teori bahwa lebih banyak kontak dengan minoritas mengurangi prasangka.