Logo BBC

Siapa yang Pertama Kali akan Mendapat Vaksin Corona?

EPA
EPA
Sumber :
  • bbc

Namun ada kecemasan tentang proses produksi yang dipercepat itu.

Tidak satu pun dari dua vaksin tadi masuk daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang vaksin yang sudah melampui tiga uji coba klinis. Tahap itu merupakan uji coba luas terhadap manusia.

Beberapa negara kini berharap vaksin buatan mereka mendapat lampu hijau akhir tahun ini. Meski WHO menyatakan pesimistis vaksinasi virus corona dapat dilakukan sebelum pertengahan tahun 2021.

How the development of the Covid-19 vaccine is being fast-tracked
BBC


Produsen obat asal Inggris, AstraZeneca, pemegang lisensi untuk vaksin yang dikembang Oxford University, menggenjot kapasitas produksi.

Mereka juga sepakat memasok 100 juta dosis vaksin untuk Inggris dan sekitar dua miliar dosis untuk orang di seluruh dunia.

Pfizer and BioNTech mengeklaim menginvestasikan lebih dari Rp14 triliun untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yang mereka sebut mRNA. Mereka berharap vaksin itu mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan Oktober mendatang.

Jika disetujui, artinya mereka bisa mulai memproduksi lebih dari 100 juta dosis pada akhir 2020 dan sekitar 1,3 miliar dosis pada akhir 2021.

Terdapat setidaknya 20 perusahaan farmasi lain yang kini tengah menjalani uji klinis. Tidak semuanya akan berhasil. Umumnya hanya sekitar 10% uji coba vaksin yang sukses.

Harapannya, perhatian global, persekutuan antarnegara yang baru, serta kesamaan tujuan bakal meningkatkan persentase keberhasilan tadi.

Namun, jika salah satu vaksin itu terbukti mujarab, kelangkaan sudah pasti akan terjadi.

Mencegah vaksin berbasis nasionalisme

Seluruh negara berusaha melindungi kepentingan mereka dengan memastikan pasokan vaksin. Kepastian alokasi jutaan dosis vaksin juga dianggap penting sebelum obat pencegah itu disetujui.

Pemerintah Inggris, misalnya, meneken kesepakatan pembelian enam vaksin yang tengah diuji coba. Nominal perjanjian itu ditutup dari publik.

UK vaccine orders
BBC

Amerika Serikat berharap mendapat 300 juta dosis vaksin Januari mendatang dari program percepatan yang mereka biayai. Pusat Pengendali Penyakit Menular AS (CDC) menyarankan pemerintah negara bagian untuk menyiapkan vaksin setidaknya awal November depan.