Siapa yang Pertama Kali akan Mendapat Vaksin Corona?
- bbc
Vaksin perlu disimpan dalam lemari es, dalam suhu antara dua dan delapan derajat Celsius.
Itu tidak terlalu menjadi tantangan di sebagian besar negara maju, tetapi bisa menjadi tugas besar di negara yang lemah secara infrastruktur dan tak memiliki pasokan listrik stabil.
"Mempertahankan vaksin di bawah `rantai dingin` sudah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi negara dan ini akan diperburuk dengan pengenalan vaksin baru," kata Barbara Saitta, penasehat medis MSF, BBC.
"Anda perlu menambahkan lebih banyak peralatan dalam `rantai dingin`, memastikan selalu tersedia bahan bakar untuk mengoperasikan mesim pembeku dan kulkas saat tidak ada listrik, serta memperbaiki atau menggantinya saat rusak dan mengangkutnya ke mana pun Anda membutuhkannya."
AstraZeneca menyatakan, vaksin mereka membutuhkan `rantai dingin` dalam suhu dua sampai delapan derajat Celsius.
Namun sepertinya beberapa kandidat vaksin memerlukan rantai ultra-dingin, berupa penyimpanan pada dengan suhu minimal -60 derajat celsius sebelum diencerkan dan proses distribusi.
"Untuk menjaga vaksin Ebola pada suhu -60 derajat atau lebih dingin, kami harus menggunakan peralatan rantai dingin khusus untuk menyimpan dan mengangkutnya," kata Barbara Saitta.
"Ditambah lagi, kami harus melatih staf untuk menggunakan semua peralatan baru itu," tuturnya.
Ada pula pertanyaan tentang target populasi. Program vaksinasi biasanya menargetkan anak-anak. Konsekuensinya, harus ada rencana dan cara menjangkau kelompok yang biasanya bukan bagian dari program imunisasi.
Saat dunia menunggu para ilmuwan melakukan tugas mereka, lebih banyak tantangan sudah menanti. Dan vaksin bukanlah satu-satunya senjata melawan virus corona.
"Vaksin bukanlah satu-satunya solusi," kata Simao dari WHO. "Anda perlu diagnosa. Anda perlu strategi mengurangi kematian, jadi Anda perlu terapi, dan Anda perlu vaksin.
"Selain itu, Anda membutuhkan yang lainnya: jarak sosial, menghindari tempat keramaian, dan sebagainya," kata Simao.