Filipina: Istri Terduga Teroris asal Indonesia Berniat Bom Bunuh Diri
- bbc
Analis dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Dyah Ayu Kartika mengatakan keterlibatan perempuan dalam pelaku aktif teroris dimulai sejak ISIS menyasar kelompok ini pada 2014.
Tak seperti jaringan teroris lama, yaitu Al Qaeda dan Jemaah Islamiyah yang menempatkan perempuan sebagai pengelola keuangan dan perekrutan, tapi ISIS memberi ruang lebih besar untuk melakukan penyerangan.
"Karena itu, ada bahkan section khusus supaya perempuan mau ikut terlibat tidak hanya datang ke Suriah, tapi juga melakukan jihad di tempat masing-masing," kata Dyah kepada BBC News Indonesia, Senin (12/10).
Di Indonesia, pelibatan perempuan untuk mati di medan jihad dimulai dari kasus Dian Yuliana Novi yang berencana melakukan bom bunuh diri di Istana Presiden, Desember 2016.
Saat ini Dian masih mendekam di penjara Bandung setelah melahirkan anak pada 2017.
"Dari situ (kasus ini) mulai isu di mana perempuan terlibat tak hanya sebagai pelaku bom bunuh diri, tapi juga penyerang yang terlibat di training-training militer… dan perempuannya sendiri merasa akhirnya terfasilitasi, karena selama ini mereka terbatas, jihadnya itu," kata Dyah.
Berdasarkan riset IPAC, perempuan yang ditangkap karena terlibat aktif aksi terorisme meningkat setelah 2014.
Periode 2000 - 2014, hanya delapan perempuan yang ditangkap karena terkait aksi teroris.
Sementara periode 2014 - 2020, perempuan yang ditangkap meningkat empat kali lipat, yaitu 32 orang.