Mahasiswa Indonesia Rayakan Kebebasan Usai Karantina di Darwin
- abc
Rifqi mengatakan CDU juga menyelenggarakan beberapa aktivitas online saat karantina, seperti kelas zumba, salsa, serta webinar.
"Saya ikut semua [kegiatan] ... semua aktivitas yang ada coba diikuti karena saya mahasiswa baru, jadi tidak banyak aktivitasnya," kata Rifqi.
Selama masa karantina, ia mengaku menghabiskan banyak waktu dengan mahasiswa lainnya yang tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Hong Kong dan Kanada.
Rifqi (ujung kiri) dan Nicholas (kedua dari kanan) ketika beraktivitas dengan mahasiswa internasional lain dalam masa karantina. (Supplied)
Memilih Darwin karena dekat dengan Indonesia
Darwin menjadi kota tujuan pendidikan Nicholas karena ia sudah punya rencana jangka panjang sebelum meninggalkan Indonesia.
"Saya memilih Australia karena dekat dengan Indonesia, dan saya dengar Australia bagus untuk dunia "cookery" [masak]," katanya.