-
Warga Uighur di Australia menyambut gembira dan menyatakan lega setelah pemerintah Amerika Serikat merilis pernyataan resmi yang menuduh China telah melakukan genosida terhadap umat Islam dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang.
- Genosida didefenisikan sebagai tindakan sengaja untuk menghancurkan suatu kelompok etnis atau agama
- Pemerintah AS secara resmi menuding China melakukan genosida setelah melihat "dokumentasi menyeluruh kebijakan China sendiri"
- Kelompok HAM menuding China melakukan sterilisasi paksa terhadap warga Uyghur
Seorang warga keturunan Uighur yang tinggal di Sydney, Fatimah Abdulghafur, mengatakan kepada ABC pengumuman AS sebuah "kemenangan besar bagi umat manusia", bukan hanya untuk warga Uyghur.
"Artinya di dunia ini, jika seseorang termasuk negara adidaya, terlepas dari apa yang mereka lakukan, meskipun sangat jahat dan sangat kriminal, mereka harus bertanggung jawab," katanya.
Fatimah mencurigai ayahnya telah ditahan di kamp pendidikan ulang di wilayah otonom Xinjiang pada tahun 2017.
Pemerintah China belakangan mengonfirmasi bahwa ayah Fatimah telah meninggal dunia pada tahun 2018, dengan menyebut penyebab kematiannya disebabkan oleh pneumonia parah dan tuberkulosis.
"Ini hal yang amat sangat pribadi bagi saya," katanya.
"Secara pribadi, saya melihat pembunuh ayah saya akan dibawa ke pengadilan cepat atau lambat. Sama seperti pelaku Holocaust," ujar Fatimah
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelumnya berakhirnya pemerintahan Presiden Trump menyebut Beijing sedang "menghancurkan" kelompok etnis dengan melakukan "genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan".
Biden's Secretary of State nomination Antony Blinken calls...
Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume. Biden's Secretary of State nomination Antony Blinken calls China's Uyghur policy "genocide". ( ABC News )
"Saya yakin genosida sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan warga Uyghur oleh pemerintah China," katanya.
Pejabat AS menyebutkan pernyataan itu disampaikan setelah menyaksikan "dokumentasi menyeluruh dari kebijakan, praktik, dan pelecehan yang dilakukan China sendiri di Xinjiang" sejak periode Maret 2017.
Genosida didefinisikan sebagai tindakan sengaja untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, anggota suatu kelompok etnis atau agama, dan dapat mencakup pembunuhan anggota kelompok tersebut, mencegah kelahiran, menyebabkan cedera fisik atau mental yang serius pada suatu kelompok.
Kelompok hak asasi manusia menuduh China secara sewenang-wenang menahan umat Islam Uyghur, melakukan sterilisasi paksa, dan mewajibkan mereka melakukan kerja paksa.
China telah membantah kamp tahanan itu sebagai "kamp konsentrasi" dan menggambarkannya sebagai pusat pendidikan kejuruan yang mirip dengan sekolah berasrama.
Australia diminta bersikap