Logo DW

Peluncuran Vaksin COVID-19 di Jepang Penuh Rintangan, Apa Saja?

Eugene Hoshiko/AP Photo/picture alliance
Eugene Hoshiko/AP Photo/picture alliance
Sumber :
  • dw

Rintangan logistik yang dihadapi oleh Jepang dalam peluncuran vaksinasinya dimungkinkan akan memperumit rencana pemberian inokulasi skala besar yang diharapkan dapat selesai tepat waktu jelang gelaran Olimpiade.

Sebagai negara industri besar terakhir yang memulai vaksinasi massal, Jepang kemungkinan akan terhambat akibat kurangnya wadah penyimpanan vaksin dan stok es kering, serta kesulitan dalam merekrut staf medis, demikian disampaikan oleh belasan orang yang terlibat dalam kegiatan inokulasi di Jepang kepada Reuters.

Perdana Menteri Yoshihide Suga sebelumnya telah mengatakan bahwa vaksin sangat penting dalam penyelenggaraan Olimpiade yang sempat mengalami penundaan tahun lalu. Namun suntikan pertama untuk petugas medis rencananya baru akan dilakukan pada akhir Februari mendatang, hanya 145 hari sebelum dimulainya Olimpiade pada 23 Juli 2021.

Untuk dapat melakukan vaksinasi terhadap setengah populasi Jepang di periode tersebut, maka Jepang akan membutuhkan sekitar 870 ribu suntikan dalam sehari, di mana setiap orang mendapatkan dua kali suntikan vaksin.

Koji Wada, penasihat kebijakan pemerintah tentang COVID-19 mengatakan bahwa rencana pemerintah dalam program vaksinasi mungkin memunculkan beban yang berbeda-beda di setiap kota.

"Wilayah metropolitan besar seperti Tokyo mungkin memiliki infrastruktur untuk melakukan vaksinasi dengan lancar, tetapi di sejumlah wilayah pedesaan...dapat mengalami lebih banyak kesulitan," kata Koji Wada.

Di sisi lain, perusahaan yang biasa memindahkan obat-obatan mengatakan mungkin tidak ada cukup wadah khusus untuk mengangkut vaksin Pfizer, yang harus disimpan pada suhu minus 75 derajat celsius, suhu yang jauh lebih dingin daripada freezer standar.