Arab Saudi Ditutup, KJRI: Kepulangan Jemaah Umrah RI Sesuai Jadwal

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali (kanan)
Sumber :
  • Ist

VIVA – Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah memastikan penutupan akses masuk Arab Saudi bagi pendatang dari 20 negara, termasuk Indonesia, tidak mengganggu jadwal kepulangan jemaah umrah yang lebih dulu berada di Arab Saudi sebelum keputusan tersebut.

Terakam Momen Haru Polisi Gendong Jemaah Umroh Disabilitas, Terima Ganjaran Ini

"Jadwal kepulangan jemaah umrah masih tetap berjalan, sesuai jadwal. Kalau untuk keluar dari Saudi, tidak ada masalah," kata Endang Jumali di Jeddah, Rabu 3 Februari 2021.

Seperti diketahui, otoritas Arab Saudi menutup sementara akses masuk ke wilayahnya bagi pendatang dari 20 negara, termasuk Indonesia. Hanya warga negara Saudi, diplomat, praktisi kesehatan, serta keluarga mereka yang diizinkan masuk. 

Saudi Terima Ribuan Keluhan Layanan Hotel dan Umrah selama Ramadhan

Kebijakan tersebut diambil dikarenakan semakin meningkatnya kasus COVID-19 di Arab Saudi. Keputusan tersebut diterbitkan pada 2 Februari 2021 dan berlaku efektif sejak 3 Februari pukul 21.00. 

Adapun 20 negara yang dilarang kunjungan masuk ke Arab Saudi adalah berasal dari UEA, Mesir, Lebanon, dan Turki, serta AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, India, Indonesia, Pakistan, dan Jepang.

Menaker Temui PMI di Arab Saudi, Tegaskan Komitmen Tingkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja

Sementara penyelenggaraan ibadah umrah yang dibuka oleh Arab Saudi untuk warga negara di luar Arab Saudi sejak tanggal 1 November 2020 hingga 2 Februari 2021, total kedatangan jemaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi mencapai 2.603 jemaah. 

Jemaah tersebut diberangkatkan dari 2 bandara, yaitu Soekarno Hatta, Banten, dan Juanda, Jawa Timur.

"Saat ini, ada 670 jemaah Indonesia yang masih berada di Arab Saudi. Mereka sedang menjalankan ibadah umrah dan menunggu jadwal kepulangannya," ujar Endang.

"Selama di Saudi, mereka tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah setempat," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya