Hoax: 377 dari 100 Ribu Orang Meninggal Setelah Divaksin COVID-19

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Salah satu unggahan di Facebook mencatut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa 377 dari 100 ribu orang meninggal setelah divaksin COVID-19. Akun Facebook itu menyebut data itu berasal dari laporan WHO yang bocor. 

PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024

Berikut sedikit kutipan dari unggahan tersebut: 

"Menurut studi keamanan WHO yang bocor, jika mereka menghentikan vaksinasi, minimal 377 dari setiap 100 ribu orang yang seharusnya disuntik secara fatal akan hidup."

Arab Saudi Gandeng Bill Gates Berikan Vaksin Polio pada Jemaah Haji

Namun, apakah benar klaim data tentang jumlah kematian akibat vaksin COVID-19 tersebut?

Berdasarkan klarifikasi fakta Reuters berjudul Fact Check-The WHO did not say 377 out of every 100.000 people die from COVID-19 vaccines, menyebutkan kabar itu adalah infomasi salah atau hoaks.

Pensiun dari Polri, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi Ingin Jadi Lurah

Reuters menyebut tidak ada laporan WHO terkait kematian 337 orang akibat vaksin COVID-19. Pada akhir Maret 2021, WHO merilis laporan yang merinci cara untuk memprioritaskan vaksin. Laporan itu juga mengatakan vaksin COVID-19 aman dan efektif. 

WHO juga telah memberikan pernyataan data tersebut tidak pernah ada. Lembaga itu menambahkan, "vaksin, seperti semua obat, dapat memiliki efek samping. Pemberian vaksin didasarkan pada analisis risiko versus manfaat". (Antara/Ant)

vaksinasi booster (ilustrasi)

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menghimbau masyarakat mendapatkan imunisasi di segala usia di sepanjang umur.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024