Logo BBC

Dianggap Najis, Perempuan Haid di India Diasingkan ke Gubuk Menstruasi

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Nicola Monterio dari lembaga KSWA mengungkapkan pondok baru itu berbiaya 650.000 rupee dan butuh dua setengah bulan untuk membangunnya. Lembaga itu juga telah membangun empat pondok serupa dan enam lagi akan didirikan pertengahan Juni ini di desa-desa sekitar.

Dilip Barsagade, presiden Sparsh, sebuah yayasan amal lokal yang telah terlibat dalam hal tersebut selama 15 tahun terakhir, mengatakan bahwa beberapa tahun lalu dia mengunjungi 223 gubuk menstruasi dan menemukan bahwa 98% "tidak bersih dan tidak aman."

Dari sekian anekdot dari para warga kampung yang dikunjungi, dia menyusun daftar "setidaknya 21 wanita yang meninggal saat tinggal di gubuk kurma karena alasan yang sama sekali tidak bisa dihindari."

"Seorang perempuan mati karena gigitan ular, yang lainnya karena dibawa beruang, sedangkan yang ketiga akibat demam yang tinggi," lanjut Barsagade.

Laporannya itu membuat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia India menginstruksikan pemerintah daerah setempat untuk "menghilangkan praktik tersebut" karena dipandang sebagai "pelanggaran berat atas hak asasi perempuan... atas keselamatan, kebersihan, dan martabat mereka." Namun beberapa tahun kemudian tradisi itu masih saja berlangsung.

Semua perempuan di Tukum - dan desa-desa di sekitarnya - mengaku tidak ingin ke gubuk menstruasi, karena fasilitasnya yang tidak layak membuat mereka marah. Namun mereka juga mengaku tidak berdaya untuk mengubah kebiasaan tradisi yang sudah mengakar selama ratusan tahun.

Surekha Halami mengaku takut bila mereka melawan tradisi, maka akan mengundang kemarahan dewa-dewa dan menyebabkan sakit dan kematian bagi keluarganya.

"Nenek dan ibu saya ke kurma ghar, saya ke sana setiap bulan dan suatu hari nanti saya juga akan mengirim putri saya juga," ujarnya kepada saya.