Logo ABC

Keluarkan Biaya Besar, WNI Berlibur Plus Vaksinasi Gratis di AS

Suli Razak terbang ke Amerika Serikat untuk mengunjungi anaknya sekaligus divaksinasi. (Supplied)
Suli Razak terbang ke Amerika Serikat untuk mengunjungi anaknya sekaligus divaksinasi. (Supplied)
Sumber :
  • abc

Penggunaan Sinovac telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa vaksin mencegah timbulnya gejala pada 51 persen orang yang divaksinasi.

"Pilihan saya Pfizer, tapi kita tidak tahu kapan bisa dapat vaksin ini di Indonesia dan pas juga ada kesempatan ke Amerika," kata Suli kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Pilihan vaksin yang beragam juga menjadi alasan Hartati Freeman, warga Indonesia asal Medan untuk juga terbang ke Amerika Juni lalu.

Bersama suami dan anaknya, ia menerima vaksin Pfizer yang dosis pertama dan keduanya berjarak 21 hari.

"Karena di Indonesia tidak bisa memilih. Kalau di Amerika kan kita bisa milih, ada Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna," katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Hartati yang juga sempat mengelilingi beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengatakan mereka tidak perlu melakukan booking untuk bisa divaksinasi di sana.

"Tinggal datang saja di sana. Ke supermarket, Walmart, Walgreens, GVS, tidak ada antrean," katanya.

Untuk tinggal di Amerika selama tiga bulan bersama suami dan anaknya, ia mengeluarkan biaya sekitar $20,000 atau sekitar hampir Rp300 juta.

Setelah divaksinasi, kini Suli dan keluarganya berencana untuk kembali ke Indonesia dua minggu lagi.

Ia khawatir melihat situasi Indonesia yang kondisinya lebih parah dari India, dan telah menjadi episentrum virus corona di Asia.

"Pada akhirnya, Indonesia adalah negeri saya. Saya harus pulang dan menghadapi kenyataan," katanya.

"Vaksin hanyalah bentuk perlindungan lain. Yang paling penting adalah untuk terus menaati protokol kesehatan."