Logo BBC

Ratu Soraya Penguasa Afghanistan Pertama Angkat Hak-hak Perempuan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Orang masih ingat pidato beliau sampai sekarang, bagaimana ia mendorong perempuan Afghanistan untuk menjadi mandiri... belajar membaca dan menulis."

Para pakar sejarah sepakat Ratu Soraya adalah perempuan luar biasa di masanya.

Ia sering melakukan kontak langsung dengan perempuan di negaranya dan membicarakan hak-hak mereka.

Dalam salah satu pidatonya pada 1926, ketika memperingati kemerdekaan Afghanistan, Ratu Soraya menyebutkan peran penting perempuan dalam sejarah mereka.

"[Kemerdekaan] adalah hak kita semua dan itulah mengapa kita merayakannya. Meski begitu, apakah Anda percaya, negara kita sejak awal perjuangannya hanya membutuhkan pengabdian kaum pria? Perempuan juga harus turut berpartisipasi, seperti para perempuan turut andil di tahun-tahun pertama negara kita berdiri, juga Islam."

Dia melanjutkan, "Oleh sebab itu, kita harus berusaha mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan, sehingga kita bisa melayani masyarakat, sama seperti perempuan telah melakukannya di masa awal Islam."

Berkat Ratu Soraya, putrinya mengingat, sekolah dasar pertama untuk perempuan di Afghanistan, Sekolah Masturat, dibuka di Kabul pada 1921.

Sebanyak 15 siswi dari Sekolah Menengah Masturat, semuanya putri dari keluarga bangsawan Kabul, dikirim ke Turki untuk menempuh pendidikan lebih lanjut.

Soraya memperkenalkan pendidikan modern pada perempuan Afghan, yang di dalamnya termasuk sains, sejarah, dan pelajaran-pelajaran lain di samping pelatihan ekonomi rumahan dan topik-topik keagamaan yang lebih tradisional.

Lahir di pengasingan, Ratu Soraya juga meninggal dunia di pengasingan. Namun sepanjang memimpin sebagai ratu di Afghanistan selama 10 tahun yang kontroversial, Soraya Tarzi telah memberikan secercah harapan akan masa depan dengan persamaan hak bagi perempuan. Mimpi yang hingga seabad kemudian, belum terwujud.

Pengaruh orang tua

Ayah Soraya, Mahmud Tarzi, adalah seorang politisi Afghan berpengaruh dan seorang intelektual yang memperkenalkan gagasan-gagasan liberal pada negaranya.

Ratu Soraya.
Getty Images
Ratu Soraya bersama Mustafa Kemal Ataturk saat mengunjungi Turki bersama suaminya tahun 1928.