Australia Tak Batasi Jam Kerja Mahasiswa Asing, Eksploitasi?
- abc
Hal itu dialami mahasiswi asal Filipina Judy Ann Imperial yang bekerja di sektor perawatan lanjut usia.
Dengan adanya penghapusan batasan 40 jam, kini Judy bekerja 76 jam per dua minggu di salah satu panti jompo di Sydney.
Ia mengaku penghasilannya digunakan untuk membayar uang kuliah sekitar $15.000 per semester di jurusan keperawatan University of Wollongong.
Wanita berusia 35 tahun ini mengaku terpaksa menjalani isolasi selama dua minggu setelah seorang rekannya tertular COVID-19.
Namun terlepas dari risiko seperti itu, Judy merasa bersyukur dapat bekerja lebih dari 40 jam per dua minggu.
"Keluargaku mengirimkan uang yang lebih sedikit ketika saya mulai bekerja lebih dari 40 jam. Itu sangat melegakan mereka," ujarnya.
Namun menurut Gabriela D'Souza, pengamat ekonomi dari Committee for Economic Development of Australia, penghapusan batasan jam kerja hanya pada sektor dengan risiko tinggi tertular COVID-19 "bukan kebijakan yang baik".