Mengenal Givi, Komandan Batalyon Ukraina yang Juga Pembunuh Brutal

Mikhail Sergeyevich Tolstykh atau lebih dikenal dengan nom de guerre GIVI
Sumber :
  • aidwiki.com

VIVA – Mikhail Sergeyevich Tolstykh atau lebih dikenal dengan nom de guerre GIVI adalah seorang komandan Batalyon Separatis Republik Rakyat Donetsk Pasukan dalam perang di Donbas yang dikenal karismatik. Dia juga adalah salah satu tokoh kunci dalam konflik di Ukraina Timur. Namun, banyak pihak yang mengenal sosok Tolstykh sebagai seorang pembunuh brutal, atau sebaliknya yaitu seorang milisi dan seorang pembela.

Melansir dari Aidwiki, Kamis 24 Februari 2022, Tolstykh lahir pada 19 Juli 1980 di kota Ilovaisk, yang terletak di wilayah Donetsk, Tolstykh tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, orang tuanya adalah pemabuk berat, ayah dan ibunya juga memukulinya setiap hari. Bisa dikatakan bahwa kehidupan masa kecil Tolstykh sangat tidak manis seperti anak-anak lainnya, dan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang tertutup.

Dalam keluarga yang cukup berantakan, Tolstykh adalah remaja yang dikenal malas belajar, sering bolos dalam kelas, dia juga didapati mencoba narkoba dan menjadi pemabuk saat duduk di bangku sekolah.

Mikhail Sergeyevich Tolstykh atau lebih dikenal dengan nom de guerre GIVI

Photo :
  • aidwiki.com

Dalam wawancaranya dengan Komsomolskaya Pravda dan media massa Rusia lainnya, Tolstykh mengklaim bahwa dia berasal dari Ilovaisk dan bertugas di Angkatan Darat Ukraina dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

Sebelum berangkat ke tentara, Tolstykh mengenyam pendidikan sekolah teknik, dan pada tahun 1998 dia direkrut untuk pergi ke Angkatan Bersenjata Ukraina selama 2 tahun.

Dia ditugaskan ke Desna, di mana dia menempati posisi sebagai Komandan Tank. Setelah Euromaidan, kerusuhan rakyat di mulai di wilayah Donetsk dan Luhansk di Kiev. Datasemen relawan berkumpul di dua wilayah ini, di sana Tolstykh menjadi Komandan Batalyon dengan julukan namanya GIVI.

The Telegraph menulis sebuah artikel singkat mengenai Givi, di mana dia memberikan wawancara kepada Novorossiya TV, di mana sebuah ledakan diduga terjadi di sekitar lokasi tersebut.

Dapat Duit Rp989 Triliun dari AS, Presiden Ukraina Langsung Tulis di Sosmed: Terima Kasih AS

Pada 16 Februari 2015, Tolstykh dimasukan oleh Dewan Eropa dalam daftar sanksi mereka, pada tahun 2016 dia juga didakwa di Ukraina dengan kejahatan termasuk pembentukan organisasi teroris, penculikan, penyalahgunaan tahanan perang, dan secara terbuka membunuh seorang tentara perang.

Pada Januari 2015, beberapa video muncul tentang Tolstykh yang secara fisik menyiksa tahanan yang ditangkap di Pertempuran Kedua Bandara Donetsk. Tolstykh terlihat jelas mengidentifikasi dirinya sebelum meraih wajah para tahanan, mengacungkan belati  dan memotong lencana militer serta memaksa tahanan untuk memakannya.

Mahasiswa Yahudi Ketakutan usai Demo Anti-Israel Merebak di Kampus-kampus New York

Oleksandra Matviychuk, Kepala Pusat Kebebasan Sipil yang berbasis di Kyiv menyebutkan bahwa video tersebut merupakan pelanggaran mencolok yang terjadi pada Konvensi Jenewa dan mengatakan bahwa dia saat itu sedang mempersiapkan dasar untuk penuntutan.

Pada tahun 2016, Kantor Kejaksaan Militer Ukraina menuduh Tolstykh menindas tahanan perang dan pembunuhan, dan dia diancam dengan hukuman penjara yang lama.

AS Sumbang Rp989 Triliun ke Ukraina untuk Bantu Perang, Rusia: Kami akan Menang

Givi tidak banyak cerita mengenai kehidupan pribadinya, namun diketahui bahwa dia sudah menikah pada tahun 2001 dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Sergei. Tetapi rupanya pernikahan itu tidak berlangsung lama dan dikabarkan bahwa dia bercerai dengan istrinya.

Tolstykh mendukung politik Rusia, khususnya partai Demokrat Liberal, yang dipimpin oleh Vladimir Zhirinovsky, dia bahkan tidak mengakui pemerintahan baru Ukraina karena ketidakstabilan dan kehancuran pada saat itu.

Pada tanggal 8 Februari 2017, saat bekerja di kantornya di Donetsk, Tolstykh dinyatakan tewas karena ledakan yang disebabkan oleh peluncur roket RPO-A Shmel yang ditembakan dari jarak yang tidak diketahui.

Pejabat DPR Ukraina menuduh pasukan Ukraina yang melakukan serangan itu, sementara pejabat keamanan di Ukraina mengklaim itu adalah buah dari hasil pertikaian DPR. Pada tahun 2022, seorang jurnalis Yuriy Butusov mengklaim bahwa Tolstykh dibunuh oleh unit-unit kontra-intelijen dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) yang disetujui oleh Presiden saat itu Petro Poroshenko.

DI wilayah Donetsk dan Luhansk, mereka menyatakan berkabung selama tiga hari, upaca perpisahan dengan Komandan Givi berlangsung du Opera dan Teater Balet di Donetsk. Upacara itu disiarkan oleh saluran televisi di Rusia, mereka menunjukan sejumlah orang yang menghadiri pemakaman tersebut sebanyak 50 ribu orang.

Pemakaman Tolstykh berlangsung di pemakaman yang disebut Laut Donetsk, di mana militer memberinya penghormatan terakhir.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya