Singapura Menolak Minta Maaf karena Cekal UAS

Ustaz Abdul Somad ditahan di Imigrasi Singapura
Sumber :
  • Instagram @ustadzabdulsomad_official

VIVA – Kejadian Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk ke Singapura kini berbuntut panjang. Para pendukung UAS mengecam sikap Singapura yang tidak mengizinkan UAS masuk Negeri Singa itu.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Meski begitu, pihak Singapura menyatakan tidak akan meminta maaf karena menolak UAS masuk ke negaranya pada pekan lalu. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Menteri Hukum dan Urusan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam.

Menteri Hukum dan Urusan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam.

Photo :
  • Istimewa
Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

“Mereka tahu bahwa Singapura, semua agama diperlakukan sama, atas dasar yang sama. Somad (UAS) tidak dipilih untuk agamanya, tetapi pandangannya tidak dapat diterima di konteks Singapura,” kata Shanmugam dalam media room Kementerian Dalam Negeri atau MHA Singapura pada Selasa 24 Mei 2022.

Menurut Menteri Shanmugam, Singapura tidak akan mentoleransi segala bentuk ujaran kebencian dan ideologi, serta melindungi semua agama secara setara. Menteri tersebut berulang kali mengatakan bahwa Singapura tidak akan meminta maaf untuk hal ini.

Syahrini dan Reino Barack Manjakan Diri di Hotel Mewah Rp27 Juta per Malam di Singapura

“Seperti yang saya katakan, saya tidak meminta maaf untuk ini,” ujarnya.

Pada pekan lalu UAS mengaku dalam Instagram pribadinya bahwa dia dideportasi dari Singapura. Dia juga mengunggah sebuah video yang berdurasi kurang dari 10 detik, serta potret dirinya yang berada di sebuah ruangan seperti penjara imigrasi.

Penolakan UAS juga membuat netizen pendukung UAS ramai-ramai memenuhi komentar pejabat tinggi Singapura.

Bukan tanpa sebab, MHA Singapura dalam keterangannya pada 17 Mei 2022, menjelaskan bahwa setidaknya ada empat alasan mengapa Singapura menolak UAS untuk masuk ke negaranya. Dari empat alasan tersebut, Singapura mengatakan bahwa UAS telah menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasionis, mengizinkan bom bunuh diri, merendahkan agama lain, serta menyebut non-muslim sebagai kafir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya