Kim Jong Un Klaim Korut Menang Lawan COVID-19

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sumber :
  • KRT via AP

VIVA Dunia – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kemenangan dalam pertempuran melawan COVID-19, kata kantor berita negara Korut, KCNA. Sejalan dengan itu, seperti yang dilaporkan KCNA, Kim Jong Un memerintahkan aturan-aturan ketat menyangkut penanganan COVID, yang diberlakukan pada Mei, dicabut.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Sambil mencabut aturan ketat anti COVID, Kim mengatakan Korut harus "meningkatkan upaya menghadang pandemi sampai krisis kesehatan global berakhir," kata KCNA. Beberapa analis mengatakan pernyataan kemenangan itu bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan, yang sebelumnya terhalang karena penutupan perbatasan saat penguncian wilayah serta berbagai pembatasan lainnya.

Penyemprotan disinfektan di pabrik baju rajut Songyo di Korut karena COVID-19

Photo :
  • AP Photo/Jon Chol Jin
Pemimpin Korut Kim Jong Un Debut Jadi 'Idol', Rilis Lagu Baru yang Isinya Puji Dirinya Sendiri

Para pengamat juga mengatakan pernyataan tersebut juga mungkin membuka peluang bagi Korut untuk melakukan pengujian senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Tingkat kematian akibat COVID-19 di Korut, yakni sebanyak 74 orang, merupakan "keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya" jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kata KCNA yang mengutip seorang pejabat. Korut sejauh ini belum mengungkapkan berapa banyak dugaan kasus virus corona yang ditemukan.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Namun sejak 29 Juli, negara itu melaporkan bahwa tidak ada dugaan kasus baru yang muncul. Laporan itu mengemuka di tengah pernyataan dari berbagai organisasi bantuan internasional bahwa Korut menghadapi keterbatasan kemampuan melancarkan pengujian COVID-19.

WHO ragukan data Korut

Korut sebelumnya melaporkan jumlah orang yang mengalami gejala demam, namun tidak menyebut kasus tersebut sebagai COVID. Kasus harian gejala demam itu mencapai puncaknya pada 15 Mei, yaitu 392.920 orang, sehingga para pakar memperingatkan soal krisis yang tak terhindarkan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker di tengah wabah COVID-19 saat memeriksa apotek di Pyongyang.

Photo :
  • ANTARA/KCNA via Reuters

WHO meragukan pernyataan Korut soal kemenangan atas pandemi. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesehatan dunia itu pada Juli mengatakan pihaknya meyakini bahwa situasi pandemi di Korut semakin buruk, bukan membaik, di tengah ketiadaan data independen.

Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, mengatakan kakaknya itu juga pernah mengalami gejala demam. Kim Yo Jong menuding brosur-brosur yang mengalir dari Korea Selatan sebagai penyebab wabah tersebut, menurut laporan KCNA. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya