- TASS via Russian Embassy
VIVA Dunia – Kedutaaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta merilis pidato Presiden Rusia Vladimir Putin setelah Rusia melakukan referendum di 4 wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, wilayah Zaporozhye dan wilayah Kherson.
Diketahui setelah beberapa hari melakukan referendum, Rusia mengklaim bahwa sebagian besar rakyat di wilayah tersebut ingin masuk ke Rusia. Kini wilayah tersebut dianggap Putin menjadi wilayah kekuasaannya dan dia sudah meneken dokumen masuknya wilayah tersebut. Selain itu untuk merayakannya, Kremin dan Moskow juga mengadakan konser.
Pidatonya kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berikut isinya sebagaimana dibagikan Kedubes Rusia di Jakarta pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Yang Saya hormati warga Rusia, warga Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, para wakil Duma Negara, dan senator Federasi Rusia!
Seperti yang telah Anda ketahui bahwa di Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, WilayahZaporozhye dan Wilayah Kherson telah diadakan referendum. Sudah dapat ditarik kesimpulan dan hasilnya telah diketahui. Orang-orang telah menentukan pilihan mereka, pilihan yang jelas.
Hari ini kami menandatangani kesepakatan tentang penerimaan Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, WilayahZaporozhye dan Wilayah Kherson sebagai bagian Rusia. Saya yakin Majelis Federal Rusia akan mendukung undang-undang konstitusional tentang penerimaan dan pembentukan di Rusia empat wilayah baru, empat subjek baru Federasi Rusia, karena ini merupakan kehendak jutaan orang.
Dan tentu saja ini adalah hak mereka, hak mereka yang tidak dapat dirampas, yang tercantum dalam pasal pertama Piagam PBB, yang secara langsung berbicara tentang prinsip prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri masyarakat.
Saya ulangi: ini adalah hak seseorang yang tidak dapat dirampas, ini didasarkan pada kesatuan sejarah, demi hal itulah generasi nenek moyang kita menang, merekalah leluhur Rusia Kuno selama berabad-abad menciptakan dan membela Rusia. Di sini, di Novorossia, Rumyantsev, Suvorov dan Ushakov berjuang, mereka mendirikan kota-kota baru Catherine II dan Potemkin. Di sinlah kakek, maupun kakek buyut kita berjuang sampai titik darah penghabisan selama Perang Patriotik Raya.