Menanti Selama 24 Tahun, Malaysia Rayakan Pengangkatan Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri

Anwar Ibrahim resmi diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10
Sumber :
  • FB Anwar Ibrahim

VIVA Dunia – Sudah ditunggu-tunggu sejak lama, Malaysia akhirnya rayakan pengangkatan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri (PM) baru mereka. Pemimpin oposisi berusia 75 tahun itu mengamankan posisi teratas di negara Asia Tenggara itu, pada Kamis, 24 November 2022, setelah raja campur tangan dalam kebuntuan politik yang mengikuti pemilihan umum akhir pekan lalu.

Ngeri! Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Disiram Air Keras Oleh Orang Tak Dikenal di Sebuah Mall

Melansir dari Al Jazeera, Jumat, 25 November 2022, Anwar Ibrahim diangkat sebagai perdana menteri ke-10 negara itu.

Pengangkatannya sebagai PM Malaysia adalah kebangkitan yang luar biasa bagi Anwar, yang telah menghabiskan hampir tiga dekade di oposisi, termasuk kurungan 10 tahun penjara atas tuduhan sodomi, dan korupsi yang dia klaim bermotif politik.

Andi Mallarangeng Ungkit Dahulu Ada Partai Pemerintah tapi Berperilaku Seperti Oposisi

Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia

Photo :
  • FB Anwar Ibrahim

Banyak orang Malaysia di Twitter menanggapi dengan rasa tidak percaya atas terpilihnya Anwar sebagai perdana menteri Malaysia. "Saya berada di bandara ketika pengumuman jam 10 malam kami dibuat," tulis pengguna Twitter @itsraenu_.

Andi Mallarangeng: Bagus kalau Ada Satu Partai Besar di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Saya mendengar orang-orang berteriak dan melihat orang-orang tersenyum," katanya yang merasa gembira atas terpilihnya Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia.

"Kebangkitan Anwar menjadi inspirasi bagi banyak generasi mendatang,” tulis pengguna Twitter @CHKen_2.  

“Menunggu 24 tahun untuk ini, melalui segala macam pengkhianatan politik dan bahkan harus menjalani hukuman penjara, tetapi tidak pernah menyerah pada prinsipnya. Tetap percaya," tambahnya.

Seorang mantan wakil perdana menteri, Anwar dipersiapakan untuk mengambil jabatan puncak pada tahun 1998 sebelum dia dipecat dari pemerintah setelah berselisih dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengenai penanganannya terhadap krisis keuangan Asia.

Anwar kemudian dituduh melakukan sodomi dan korupsi. Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk membela pemimpin karismatik itu, dan seruan mereka untuk reformasi. Anwar kemudian berhasil mendapatkan pembebasan atas tuduhan sodomi pada tahun 2004, tetapi dia dipenjara lagi pada tahun 2015 atas tuduhan serupa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya