Balas Dendam, Ini Isi Pesan Drone Kamikaze Rusia yang Bombardir Ukraina

Militer Ukraina menembak jatuh drone Kamikaze Shahed-136 Rusia buatan Iran
Sumber :
  • eurasiantimes

VIVA Dunia – Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh semua pesawat tanpa awak atau drone pembunuh Rusia yang dikerahkan untuk membombardir Kiev, Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan setidaknya ada 13 drone ditembak jatuh pasukannya.

KSAL Muhammad Ali Kunjungi Industri Pertahanan Strategis China, Ada Apa?

Dalam serangan besar-besaran itu, Rusia mengerahkan drone Kamikaze Shahed-136 buatan Iran, yang dianggap serangan balas dendam Rusia atas aksi serupa yang menargetkan pangkalan udara Rusia beberapa waktu lalu.

Pada 14 Desember, Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan di Twitter bahwa ibu kota Kiev telah diserang pesawat tak berawak besar-besaran, dan mereka mengklaim telah menembak jatuh semuanya.

Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Militer Ukraina menembak jatuh drone Kamikaze Shahed-136 Rusia buatan Iran

Photo :
  • eurasiantimes

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit
 
"Serangan drone besar-besaran lainnya di Kiev. Militer Rusia merasa percaya diri hanya ketika menyerang kota-kota yang damai. Hari ini, pertahanan udara Ukraina menjatuhkan para teroris dengan menembak jatuh 13 dari 13 drone Shahed-136/131," cuitnya dilansir EurAsian Times, Jumat, 16 Desember 2022.

Serangan drone itu terjadi di tengah laporan bahwa Rusia telah kehabisan drone Kamikaze Iran Shahed-136, yang tidak terlihat di medan perang selama berminggu-minggu. Kembalinya drone Shahed terjadi ketika Rusia mengamuk atas serangan pesawat tak berawak Ukraina di pangkalan Angkatan Udara di wilayah Rusia.

Nuansa balas dendam Rusia tergambarkan sepenuhnya lewat serangan drone tersebut, dimana salah satu drone Shahed-136 yang ditembak jatuh Ukraina memiliki tulisan 'Untuk Ryazan' di atasnya. 

Hal ini merujuk pada dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Pangkalan Angkatan Udara Dyagilevo di Oblast Ryazan.

Selain Dyagilevo, Ryazan, Pangkalan Udara Engels-2 Rusia juga diserang drone Ukraina pada 5 Desember.

Pesan dalam serangan drone Rusia ini menjadi penting, sebab Rusia kembali meluncurkan serangan rudal baru terhadap Ukraina tepat setelah serangan pesawat tak berawak sporadis -- yang belum pernah terjadi sebelumnya mengungkap kerentanan pertahanan Ukraina.

Selain itu, EurAsian Times baru-baru ini melaporkan bahwa dalam gambar satelit terbaru dari Pangkalan Udara Engels yang diterbitkan pada 13 Desember, landasan di Pangkalan Udara memiliki pesan yang ditulis dalam bahasa Rusia. Bunyinya: "Kematian bagi Nazi," merujuk pada proyek Denazifikasi Rusia di Ukraina.

Serangan kembar Ukraina di Pangkalan Angkatan Udara menjadi kemunduran yang signifikan bagi Kremlin. Serangan jarak jauh pertama Ukraina itu membuka lubang menganga dalam kemampuan pertahanan udara Rusia dan celah dalam jaringan intelijennya. 

Itu juga memberi kesan bahwa ibu kota Rusia, Moskow, tidak aman dari senjata Ukraina.

Ketika militer Rusia masih menerima serangan itu, serangan pesawat tak berawak lainnya dilakukan di lapangan terbang di Kursk. 

Belakangan, beberapa laporan media mengungkapkan bahwa Amerika Serikat diduga mendorong Ukraina untuk melakukan serangan pesawat tak berawak di Rusia, dan pesawat tak berawak yang melakukan serangan itu ternyata dipandu oleh chip barat.

Kumpulan drone baru yang sekarang dikerahkan oleh pasukan Rusia juga menandakan pertempuran sengit di hari-hari berikutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya