Garda Nasional Dikerahkan Jaga Stasiun Bawah Tanah di Mexico City

Anggota Garda Nasional Meksiko berjaga di stasiun kereta bawah tanah.
Sumber :
  • AP/Fernando Llano

VIVA Dunia – Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum mengumumkan, 6.060 petugas Garda Nasional akan ditempatkan di sistem kereta bawah tanah, Kamis, 12 Januari 2023, setelah serangkaian kecelakaan yang diduga karena sabotase.

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

Sheinbaum mengatakan, masalah mekanis dalam beberapa bulan terakhir mungkin disebabkan oleh penyebab yang tidak normal.

Melansir dari AP, Jumat, 13 Januari 2023, dia mengatakan bahwa itu bisa melibatkan beberapa bentuk sabotase. “Dalam beberapa bulan terakhir, insiden telah terjadi yang kami kategorikan sebagai tidak normal,” kata Sheinbaum.

188.481 Orang Naik LRT Selama Libur Lebaran di Sumsel, Naik Drastis

Sheinbaum menambahkan, dia telah meminta Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk mengirimkan Garda Nasional kuasi-militer. Menurut dia, presiden setuju.

Seorang anggota Garda Nasional Meksiko berjaga di stasiun kereta bawah tanah.

Photo :
  • AP/Fernando Llano
Hari Terakhir Cuti Lebaran 2024, KAI Sumut Angkut 10.700 Penumpang

Menurut Sheinbaum, petugas penjaga akan ditempatkan di stasiun kereta bawah tanah dan beberapa fasilitas lain dan akan berada di sana selama beberapa bulan.

Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana petugas Garda yang diambil dari tentara dan ditugaskan untuk penegakan hukum itu, dapat membantu mengendalikan situasi yang disebabkan oleh cacat pemeliharaan, desain atau operasional.

Salah satu kepala stasiun kereta bawah tanah, Mario Alberto Hernández, mengatakan bahwa keputusan ini lebih tentang politik daripada apa pun yang berguna di sini.  

Dia menggambarkan kekurangan sistem suku cadang begitu parah sehingga mereka mengkanibalisasi kereta tua yang dibuang untuk mendapatkan suku cadang.

Langkah tersebut juga menyentuh perdebatan nasional tentang kebiasaan Lopez Obrador yang mengandalkan militer untuk segala hal, mulai dari penegakan hukum hingga proyek pembangunan infrastruktur.

Pusat hak asasi manusia Miguel Agustin Pro Juarez mengatakan pengumuman itu sangat mengkhawatirkan. Sebab, jelas bahwa badan tersebut mereproduksi masalah militer dengan kurangnya transparansi dan penggunaan kekuatan yang berlebihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya