Perangi Gangster, 2.000 Napi di El Salvador Dipindahkan ke Penjara yang Lebih "Menyeramkan"

Para gengster El Salvador dipindahkan ke penjara yang lebih luas
Sumber :
  • nypost.com

VIVA Dunia – Foto-foto mengerikan menunjukkan para gangster dan anggota geng jalanan seram dipindahkan ke penjara besar baru di El Salvador. Penjara ini dibanggakan Presiden Nayib Bukele karena diklaim "mustahil bagi narapidana untuk melarikan diri".

Gaga Muhammad Dikabarkan Bebas, Kakak Kandung Laura Anna: Biarkan Saja

Pusat Pengurungan Terorisme ini dibangun oleh pejabat El Salvador yang sangat ingin memenangkan perang mereka melawan geng jalanan yang kejam. Foto-foto itu menunjukkan kurang lebih 2.000 narapidana bertato, bertelanjang kaki, dan telanjang dada yang dirantai, dan berlutut bahu-membahu saat penjaga bersenjata berat menjulang di atas mereka, melansir BBC.

"Hari ini subuh, dalam satu operasi, kami memindahkan 2.000 anggota geng pertama ke Pusat Pengurungan Terorisme,” tulis Bukele di Twitter-nya.

Ditjen PAS: Gaga Muhammad Bebas Bersyarat Sejak 18 April 2024

Para gengster El Salvador dipindahkan ke penjara yang lebih luas

Photo :
  • nypost.com

“Ini akan menjadi rumah baru mereka, di mana mereka akan tinggal selama beberapa dekade, bercampur aduk, tidak dapat lagi membahayakan penduduk,” tulisnya.

Baru 2 Tahun di Penjara, Gaga Muhammad Dikabarkan Sudah Bebas hingga Bikin Netizen Geram

Penjara yang berada di Tecoluca, sekitar 46 mil dari ibu kota negara Amerika Tengah, San Salvador, pada akhirnya akan menampung sebanyak 40.000 narapidana di delapan gedung terpisah, masing-masing dengan 32 sel yang masing-masingnya akan menampung sekitar 100 tahanan. Setiap sel hanya memiliki dua wastafel dan dua toilet.

Penjara baru ini adalah bagian dari perang kontroversial Presiden Bukele melawan para geng, yang baru diluncurkan tengah tahun lalu.

Para gengster El Salvador dipindahkan ke penjara yang lebih luas

Photo :
  • nypost.com

Bukele meminta sekutunya di Kongres El Salvador untuk meloloskan keadaan pengecualian tahun lalu, yang telah diperpanjang beberapa kali, untuk menangguhkan beberapa hak konstitusional setelah banyaknya pembunuhan yang dikaitkan dengan kekerasan yang dilakukan para anggota geng.

Sejak itu, lebih dari 64.000 tersangka ditangkap dalam operasi anti-kejahatan. Penangkapan dapat dilakukan tanpa surat perintah, pemerintah juga bisa mengakses komunikasi pribadi, dan tahanan tidak lagi memiliki hak atas pengacara.

Inisiatif ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat hak asasi manusia (HAM) yang mengeluhkan bahwa kampanye tersebut melanggar hak konstitusional dasar, termasuk membiarkan aparat keamanan menangkap tersangka tanpa surat perintah.

Hingga saat ini, lebih dari 64.000 tersangka anggota geng telah ditangkap, termasuk mereka yang diduga tergabung dalam geng MS-13 dan Barrio-18 yang terkenal kejam

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya