Daftar Negara yang Alami Resesi Seks, China Jadi Isu Terpanas

Ilustrasi pasangan sedang bertengkar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Dunia – Resesi seks pernah menjadi isu paling ramai menuai sorotan publik usai China masuk ke dalam salah satu negara yang paling dihantui. Bagaimana tidak, angka yang ditunjukkan Biro Statistik Nasional China terakhir pada tahun 2022 lalu, menunjukkan adanya angka kelahiran di Negeri Tirai Bambu ini hingga mencapai titik paling rendah sejak 1960-an. 

Terpopuler: Kata Mamah Dedeh Soal Istri Tolak Suami sampai Kebiasaan Pagi untuk Turunkan Kolesterol

Selain itu, menurut laporan Global Times menulis tingkat kelahiran di China pada tahun 2020 hanya 8,52 per seribu orang. Itu adalah angka paling rendah dalam 43 tahun terakhir, menurut laporan Biro Statistik Nasional China.

Namun rupanya, tidak hanya terjadi dan fokus di China saja terkait isu resesi seks tersebut. Adanya fenomena ini juga nyatanya terjadi di berbagai negara yang akhirnya menimbulkan tekanan pada laju populasi

4 Cara Bikin Istri Puas Saat Main di Atas Ranjang

Ilustrasi seks.

Photo :
  • Pixabay/pexels

Tak dimungkiri, akhirnya semakin berjalannya waktu, banyak juga negara yang mengalami penurunan populasi lantaran warganya menolak untuk memiliki keturunan.

Terpopuler: 3 Posisi Seks Garang Hingga Hermes Bukan Termahal di Dunia 

Fenomena resesi seks ini nyatanya juga mengacu pada risiko krisis demografis. Hal tersebut dikarenakan, ada banyak wanita yang memutuskan untuk berhenti melahirkan. Kondisi ini bahkan terjadi di beberapa bagian negara yang ada di dunia.

Berikut ini akan kami bagikan sederet daftar negara-negara yang masuk k edalam resesi seks, lengkap dengan penyebabnya.

Penyebab Resesi Seks

Ilustrasi bercinta/seks.

Photo :
  • Freepik/ijab

Sebelum berlanjut ke daftar negara-negara yang masuk resesi seks, baiknya kita perlu tahu apa saja penyebabnya. Berikut ini sudah kami suguhkan sederet penyebab yang membuat sejumlah negara terjadi resesi seks, dihimpun dari berbagai sumber, Senin, 6 Maret 2023.

1. Mendapatkan Kesenangan Lainnya

Dikutip dari The Atlantic, baik pria maupun wanita di Amerika mengalami peningkatan aktvitas masturbasi, sejak tahun 1992 hingga 1994. Hal serupa rupanya juga terjadi di negara China dan Jepang.

Parahnya lagi, bahkan anak muda di Jepang menganggap seks adalah kegiatan "melelahkan". Alhasil, pengguna situs porno pun meningkat.

2.  Rendahnya Angka Pernikahan

Saat ini lebih sedikit anak muda yang mau untuk membina rumah tangga. Hal tersebut dilakukan agar tidak adanya aktivitas hubungan seksual satu di antara pasangan. 

3. Merasa Lelah dan Stres

Rutinitas kegiatan yang full dan beban kerja yang tinggi, rupanya dapat menyebabkan pria dan wanita pada usia produktif justru enggan untuk melakukan hubungan seks. 

Merasa lelah dan stress seharian beraktivitas dan bekerja rupanya menyebabkan seseorang tidak mood untuk melakukan hubungan seks.

4. Seks adalah Aktivitas Melelahkan

Dalam sebuah penelitian di tahun 2012 oleh Debby Herbenick, seorang peneliti aktivitas seks di University of Indiana di Bloomington, rupanya terdapat sebanyak 30 persen wanita merasakan sakit saat terakhir kali mereka melakukan hubungan seksual.

5. Masalah ekonomi

Terakhir masalah ekonomi masuk di antara salah satunya. Seorang para ahli epidemiologi Swedia, Peter Ueda menganalisis data 4.291 pria dan 5.213 wanita di Amerika Serikat. 

Di mana hasilnya antara tahun 2000-2018, penurunan kegiatan seksual terjadi. Pria dengan pendapatan lebih rendah atau tidak bekerja cenderung lebih tidak aktif secara seksual.

Daftar Negara yang Dihantui Resesi Seks

Setelah mengetahui penyebabnya apa saja, langsung saja simak sederet daftar negara yang resesi seks, melansir dari berbagai sumber.

Ilustrasi keluarga China.

Photo :
  • China Daily

1. China

Pertama ada negara China yang masuk di dalamnya. Di mana negara dengan populasi terbanyak di dunia ini disebut mengalami resesi seks. 

China pernah diprediksi mengalami angka kelahiran akan mencetak rekor terendah. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan yang berada di bawah 10 juta ketimbang tahun lalu 10,6 juta anak lahir per tahun. 

Hal tersebut sesuai yang dikatakan ahli demografi China yang mengungkapkan angka kelahiran anjlok hingga di bawah 10 juta dari angka semula yang menunjukkan 10,6 juta bayi lahir pada tahun 2021.

2. Amerika Serikat

Penelitian Institute for Family Studies (IFS), pernah menyebutkan bahwasannya anak muda di bawah usia 35 tahun berhubungan seks jauh lebih sedikit daripada generasi sebelumnya.

Terlebih sejak terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu, Amerika Serikat muncul isu terkena resesi seks.  Hal tersebut dikarenakan, ada banyaknya pasangan yang menunda pernikahan dan memiliki seorang buah hati. 

3. Jepang

Dilaporkan Reuters, pada tahun 2021, Jepang mencatat rekor angka kelahiran terendah yaitu 811.604 dan mejadi paling rendah sejak tahun 1899. Angka ini berbanding terbalik dengan jumlah kematian yang meningkat naik jadi 1.439.809.

4. Singapura

Angka kelahiran di Singapura terlihat terus semakin merosot tajam dari sebelum-sebelumnya.

Tentu saja hal ini membuat pemerintah setempat mengizinkan wanita single di negaranya untuk membekukan sel telur.

Padahal menurut salah satu sumber, hanya wanita dengan keluhan medis tertentu yang diizinkan membekukan sel telur mereka. Pembekuan sel telur menjadi cara memperpanjang masa subur wanita.

"Kami menyadari bahwa beberapa wanita ingin mempertahankan kesuburannya karena keadaan pribadi mereka. Misal karena tidak dapat menemukan pasangan saat mereka masih muda, tetapi ingin memiliki kesempatan untuk hamil jika menikah nanti," kata administrasi Perdana Menteri Lee Hsien Loong dikutip dari South China Morning Post.

5. Korea Selatan

Tak dipungkiri kesuburan penduduk Negeri Ginseng Korea menjadi yang paling rendah di dunia. Sementara itu, jumlah orang tua tumbuh cepat.

Bahkan angka pernikahan di Korea Selatan tahun 2021 menjadi titik paling rendah sepanjang masa, yaitu 193.000 saja.

Menurut data, Korea Selatan mencatat tingkat kesuburan hanya mencapai 0,81 persen. 

Padahal, idealnya sebuah negara harus mempunyai tingkat kesuburan 2,1 persen untuk menjaga populasi. Bukan hanya itu, Negeri Ginseng itu saat ini makin banyak anak muda yang tak mau menikah dan wanita tidak mau untuk hamil.  

Tak ada angka resmi berapa banyak warga Korea Selatan yang tidak mau menikah atau memiliki anak. Tapi, menurut badan statistik nasional tahun 2020 memperlihatkan hanya ada 193 ribu pernikahan di negara itu. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 1996 yaitu 430 ribu. Data bayi lahir juga hanya sekitar 260.600 dari puncaknya pada 1971 sekira 1 juta bayi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya