- AP Photo
VIVA Dunia – Ratusan orang dikhawatirkan tewas setelah topan menghantam Myanmar pada hari Minggu, 14 Mei 2023. Kelompok penyelamat juga memperingatkan adanya korban tewas dalam skala besar.
Topan Mocha melanda pantai Myanmar pada hari Minggu, dan meruntuhkan rumah, pohon, merobohkan tiang telepon dan mengganggu jalur komunikasi di negara bagian Rakhine yang dilanda konflik. Wilayah itu merupakan rumah bagi ratusan ribu orang terlantar.
Pemerintah bayangan Myanmar pada hari Selasa, 16 Mei 2023, mengungkapkan setidaknya 400 orang telah tewas dan sejumlah orang masih hilang.
Topan di Myanmar
- AP Photo
"Saya tidak bisa mengendalikan air mata saya," kata Aung Zaw Hein, seorang penduduk Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine, dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 17 Mei 2023.
Dia juga telah melihat mayat anak-anak, dan wanita lanjut usia, serta wanita hamil tergeletak di tanah setelah topan menerjang wilayahnya.
“Orang-orang mengalami masa yang sangat sulit karena mereka tidak punya makanan, mereka tidak punya tempat untuk berbaring,” tambahnya.
“Masyarakat menjadi gelandangan, tunawisma, bahkan ada yang tidak berdaya. Situasi yang sama telah berulang lagi dalam hidup kami untuk orang-orang Rohingya.”
Aung Zaw Hein juga mengatakan dia telah melakukan salat jenazah untuk delapan korban yang berhasil ditemukan
Gelombang Panas di Myanmar Capai 48 Derajat Celcius
Gelombang panas di Myanmar timur membuat daerah tersebut mengalami kekeringan dan kesulitan untuk menemukan air.
