Komunitas LGBTQ di Turki Ketakutan Usai Erdogan Kembali Menang Pemilu

Komunitas LGBTQ di Turki
Sumber :
  • The Independent

VIVA Dunia – Komunitas LGBTQ di Turki takut terkena lebih banyak kebencian homofobia setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan yang konservatif menjadikan mereka "target favoritnya" untuk kampanye pemilihan ulang yang sangat memecah belah.

Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat

Pemimpin yang teguh akan hukum Islam tersebut terus-menerus mencerca para warga LGBTQ di saat ia kampanye, menuduh mereka mengancam nilai-nilai keluarga tradisional dan menyebut mereka "sesat".

Dia juga menyerang penantang oposisi, Kemal Kilicdaroglu karena berjanji untuk “menghormati keyakinan, gaya hidup, dan identitas semua orang,” termasuk komunitas LGBTQ.

Turki dan Afrika Selatan Kerjasama Menuntut Tanggung Jawab Israel atas Kasus Genosida di Palestina

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Photo :
  • alarabiya.net

Setelah memperpanjang kekuasaannya selama dua dasawarsa hingga 2028 dalam pemilihan putaran kedua yang bersejarah pada Minggu, Erdogan menggunakan kesempatan itu untuk menarget komunitas LGBTQ lagi ketika dia menyapa para pendukungnya di Istanbul.

Irak Sahkan UU Anti LGBT, Melanggar Bisa Dipenjara 15 Tahun

“Apakah CHP LGBT? Apakah HDP itu LGBT?” tanyanya, mengacu pada partai sekuler Kilicdaroglu dan kelompok utama pro-Kurdi yang mendukung aliansi oposisi, melansir Times of Israel.

"Ya!" kerumunan meraung sebagai jawaban.

Erdogan melanjutkan pantomim dengan bertanya kepada para pendukungnya yang bersemangat apakah partai AKP yang berkuasa ramah terhadap LGBTQ.

"Tidak!" jawaban para pendukungnya dengan bulat.

Pendukung Erdogan, seorang mahasiswa berusia 20 tahun dan aktivis LGBTQ, tidak mengenal pemimpin selain Erdogan dan pemerintahan yang dipimpin AKP.

“Sejak saya lahir, saya merasakan diskriminasi, homofobia, dan kebencian di tulang saya,” katanya sebelum pemungutan suara hari Minggu.

“Saya merasa sangat takut. Merasa sangat takut hingga mempengaruhi psikologi saya. Saya tidak bisa bernapas sebelumnya, dan sekarang mereka akan mencoba mencekik tenggorokan saya,” tambahnya.

Menteri Dalam Negeri Erdogan, Suleyman Soylu misalnya mengecam hubungan sesama jenis sebagai "agama" yang diimpor dari Barat dan mengklaim bahwa itu melibatkan perkawinan antara hewan dan manusia.

Pembuat film dokumenter Tugba Baykal khawatir bahwa mayoritas sayap kanan di parlemen akan berusaha menutup asosiasi LGBTQ dan mengkriminalisasi aktivis, memprediksi eksodus kaum gay dari Turki.

Wanita berusia 39 tahun itu mengatakan dia sudah memiliki rencana untuk pergi sebelum pemilihan dan akan pergi ke Amerika Serikat.

“Akan lebih sulit bagi saya untuk membuat keputusan ini jika kita adalah negara yang lebih ramah,” sesalnya.

“Bagaimana saya akan bertahan jika Erdogan terpilih? Tidak ada yang akan memberi saya pekerjaan karena saya adalah seorang LGBTI yang diidentifikasi secara terbuka," kata Karaguzu menjelang pemilihan putaran kedua.

Komunitas LGBTQ di Turki

Photo :
  • The Independent

Tapi, Ilker Erdogan menolak untuk ditakut-takuti oleh lingkungan yang semakin tidak bersahabat.

“Saya juga bagian dari bangsa ini, KTP saya tertulis warga negara Turki. Anda tidak dapat menghapus keberadaan saya, tidak peduli seberapa keras Anda berusaha,” katanya lagi. 

"Kamu mencoba untuk menghapusku tanpa alasan dan tanpa pembenaran apapun."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya