Kisah Pilu Keluarga Korban Kecelakaan Kereta di India, Anak Belum Ditemukan

Kecelakaan kereta api Bikaner Guwahati Express di India
Sumber :
  • @KrishnaRajMOS

India – Kerabat korban kecelakaan tiga kereta api yang paling mematikan di India, pada hari Jumat, 2 Juni 2023, mengatakan bahwa mereka terus berharap dan berupaya untuk menemukan orang yang mereka cintai. Seorang wanita yang mencari putranya mengatakan bahwa dia telah melakukan perjalanan selama 30 jam ke lokasi kecelakaan, dan mencari rumah sakit serta kamar mayat untuk menemukan anaknya. 

Mobil Rp100 Jutaan Bensin 25 Km per Liter Sudah Ada di Diler

Di lain sisi, para pejabat mengatakan pada hari Sabtu, 3 Juni 20223, bahwa misi penyelamatan mereka di Odisha telah berakhir, tetapi seorang saksi mata mengatakan dia melihat korban yang selamat, yang ditemukan keesokan paginya. 

Seperti diketahui, korban tewas terbaru mencapai 275 jiwa. Kesalahan pensinyalan disinyalir muncul sebagai kemungkinan penyebab bencana kecelakaan kereta api terburuk di India selama beberapa dekade. 

Terima Kunjungan Dubes India yang Baru, Prabowo Dorong Peningkatan Kerjasama

Kecelakaan

Photo :
  • 1485979

Lilavati Devi seorang ibu menangis ketika dia mengatakan bahwa dia masih mencari putranya, meskipun delapan anggota keluarganya yang berada di salah satu kereta telah ditemukan. 

Kawasaki Setop Produksi Ninja 400, Ini Penggantinya

"Saya berdoa agar kita menemukannya di suatu tempat dengan satu atau lain cara," katanya., dikutip dari BBC Internasional, Selasa, 6 Juni 2023. 

"Tidak ada lagi yang saya inginkan. Semoga Tuhan menjaga anak saya tetap aman." 

Putranya, Raja Sahani yang berumur 22 tahun bepergian bersama kerabat dari kampung halaman mereka di negara bagian timur laut Bihar, ke kota selatan Bangalore, di mana mereka bekerja serabutan di tempat tersebut. 

Perjalanan melibatkan pergantian kereta di kota Howrah, tempat mereka naik kereta naas itu. Raja mengirim foto dirinya ke sana. Namun, beberapa jam setelah dia pergi, Lilavati mendapat telepon dari anggota keluarga lain yang mengatakan telah terjadi kecelakaan. 

Dia mencoba telepon Raja berulang kali setelah itu, tetapi ponsel anaknya mati. Pencariannya sejauh ini tidak menghasilkan apa-apa, katanya. Mereka menghabiskan £438 atau setara dengan Rp8 juta untuk menyewa mobil dan melakukan perjalanan. Padahal, biaya tersebut jauh di luar kemampuan mereka. 

"Saya bahkan telah mencari di semua rumah sakit dan kamar mayat di sini, tetapi tidak dapat menemukannya", katanya. 

"Kami meminta kamar mayat untuk menunjukkan foto semua mayat berulang kali. Tapi anak saya tidak ada di sana." 

Pejabat negara bagian Odisha, Pradeep Jena mengatakan kepada BBC bahwa setidaknya 187 mayat masih belum teridentifikasi. Pejabat juga mengunggah foto para korban di situs web pemerintah dan akan melakukan tes DNA jika diperlukan, katanya. 

"Ini tantangan nyata bagi kami," ujarnya. 

Yang lain, juga, bolak-balik di antara berbagai pusat sementara, melihat-lihat foto dan berharap mendapatkan berita mengenai orang yang mereka cari. Vishwanath Sahni mengatakan bahwa dia masih mencari putranya yang berusia 26 tahun, yang sedang dalam perjalanan ke Chennai saat bencana terjadi. 

"Saya tidak tahu apakah saya akan menemukan putra saya," katanya, sambil menunggu di kamar mayat. 

Meskipun pejabat kereta api mengatakan bahwa semua orang yang terjebak dan terluka di lokasi telah diselamatkan, upaya pencarian terus berlanjut di lokasi kecelakaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya