Donald Trump Didakwa 7 Tuduhan Spionase, Bisa Dihukum 100 Tahun Penjara
- nbcnews.com
Miami, Amerika Serikat - Donald Trump baru saja menjadi mantan presiden pertama dalam sejarah Amerika yang menghadapi tuntutan pidana federal.
Dilansir dari The Guardian, Jumat, 9 Juni 2023, jaksa federal telah mendakwa Donald Trump atas penyimpanan dokumen keamanan nasional secara ilegal atau spionase dan menghalangi upaya pemerintah untuk mengambilnya kembali, setelah ia lengser dari Gedung Putih.
Sifat pasti dari dakwaan, yang diajukan di pengadilan distrik federal di Miami, belum jelas karena tetap dirahasiakan dan departemen kehakiman belum segera memberikan komentar.
Dokumen
- 1432144
Trump mengonfirmasi dakwaan tersebut di platform media sosial Truth Social pada Kamis sore, tak lama setelah pengacaranya menerima email dari jaksa penuntut di kantor penasihat khusus Jack Smith, yang menguraikan dakwaan dan memanggil mantan presiden untuk menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang di Miami Selasa depan.
Tuduhan yang tercantum dalam panggilan pengadilan termasuk: penyimpanan informasi pertahanan nasional yang disengaja, konspirasi untuk menghalangi keadilan, menahan dokumen, menyembunyikan dokumen secara korup, menyembunyikan dokumen dalam penyelidikan federal, terlibat dalam skema untuk menyembunyikan dan pernyataan palsu.
Pengacara Trump, Jim Trusty mengonfirmasi bahwa jaksa telah mencantumkan tujuh dakwaan di surat panggilan. Trusty mengatakan dia belum melihat salinan surat dakwaan itu tetapi menambahkan dia berharap itu bisa dibuka sebelum Trump tampil pertama kali di pengadilan.
Jika Trump terbukti bersalah, ia terancam dihukum maksimal 100 tahun penjara. Namun, hakim juga bisa menjatuhkan hukuman paling ringan yakni tak memvonis Trump hukuman penjara sama sekali.
Dari klub golf Bedminster di New Jersey, Trump mengecam dakwaan tersebut dalam serangkaian postingan di Truth Social. "Saya tidak pernah berpikir mungkin hal seperti itu bisa terjadi pada mantan Presiden Amerika Serikat," kata Trump, menambahkan: "SAYA MANUSIA YANG TIDAK BERSALAH!"
Mantan presiden itu dikatakan pasrah dengan fakta bahwa dia mungkin akan didakwa setelah jaksa penuntut meminta dewan juri baru di Florida untuk mengambil bukti dalam kasus tersebut bulan lalu, yang dilihat oleh penasihatnya sebagai tanda bahwa kasus tersebut telah dipindahkan dari Washington.
Tuduhan pidana dalam kasus dokumen Mar-a-Lago memperdalam bahaya hukum bagi Trump, calon terdepan untuk capres Partai Republik 2024, setelah dia didakwa awal tahun ini atas tuduhan negara bagian di New York oleh jaksa wilayah Manhattan atas perannya menyogok seorang bintang film dewasa.
Trump juga tetap dalam penyelidikan kriminal atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Selama lebih dari setahun, jaksa telah memeriksa apakah Trump dengan sengaja menyimpan dokumen rahasia di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida setelah dia meninggalkan jabatannya sebagai presiden dan mengambil langkah-langkah untuk menyembunyikan dokumen tersebut setelah departemen kehakiman mengeluarkan panggilan pengadilan untuk mengembalikannya.
Mantan
- 1321361
Investigasi kriminal dimulai Februari lalu ketika Arsip Nasional mengeluarkan rujukan ke departemen kehakiman setelah menemukan lebih dari 100 dokumen rahasia bercampur dengan catatan presiden dalam 15 kotak yang dikembalikan Trump.
Masalahnya adalah volume tipis dan kepekaan materi rahasia di dalam kotak tersebut. Menurut perkiraan yang diberikan kepada pengacara Trump pada saat itu, 15 kotak berisi lebih dari 100 dokumen, lebih dari 700 halaman, yang berpotensi melibatkan keamanan nasional.
Penemuan tersebut menimbulkan masalah bagi departemen tersebut karena Trump tidak lagi berwenang untuk menyimpan dokumen semacam itu begitu dia meninggalkan jabatannya dan para pejabat semakin khawatir bahwa Trump mungkin memiliki dokumen rahasia lebih lanjut yang juga merupakan materi keamanan nasional.
