Hampir 2.000 Jemaah Haji Alami Heat Stress Akibat Panas Mencapai 48 Derajat Celcius

Jemaah Haji asal Indonesia di Muzdalifah
Sumber :
  • MCH 2023 | Lutfi Dwi Pujiastuti

Riyadh – Lebih dari 2.000 orang mengalami heat stress akibat cuaca panas selama ibadah haji, menurut pejabat Saudi, pada Kamis, 29 Juni 2023. Suhu di negara itu diketahui melonjak hingga 48 derajat Celcius (118 derajat Fahrenheit) selama puncak pelaksanaan ibadah haji tahunan. 

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Lebih dari 1,8 juta jemaah Muslim melakukan haji selama berhari-hari, dan sebagian besar diadakan di luar ruangan pada puncak musim panas gurun Saudi. Banyak lansia yang melakukan ibadah haji tahun ini, setelah batas usia maksimum dihapuskan. 

Pejabat Saudi mengatakan sekitar 1.700 kasus heat stress tercatat pada hari Kamis saja, karena sejumlah besar jemaah haji, yang berada di tempat suci, di luar ruangan. Heat stress sendiri merupakan penyakit yang muncul akibat tekanan panas, mulai dari berkeringat berlebih, pusing, hingga pingsan.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Cuaca panas di Kota Mekkah Arab Saudi

Photo :
  • Lutfi Dwi Pujiastuti/MCH 2023

“Jumlah kasus jemaah haji yang mengalami heat stress akibat panas sejak awal hari ini telah mencapai 1.721,” kata Kementerian Kesehatan Saudi, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 30 Juni 2023. 

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari sinar matahari dan minum banyak air. 

Para pejabat tidak memberikan jumlah korban tewas. Namun sedikitnya 230 orang, kebanyakan dari Indonesia, dinyatakan meninggal selama menunaikan ibadah haji, menurut angka yang diumumkan oleh berbagai negara, meski tidak mencantumkan penyebab kematian. 

Menurut konsul jenderal Indonesia setidaknya 209 orang Indonesia meninggal selama haji. 

"Tidak tepat jika dikatakan banyak jemaah haji Indonesia yang meninggal karena heat stroke,” kata Eko Hartono seraya menambahkan bahwa penyebab kematian kebanyakan karena penyakit jantung dan pernafasan. 

Namun dia mengakui bahwa beberapa jemaah haji pingsan selama ibadah haji berhari-hari karena cuaca panas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya