NATO Siap Terlibat Perang Panjang Lawan Rusia

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg
Sumber :
  • dailysabah.com

VIVA – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah memperingatkan bahwa perang di Ukraina tidak akan segera berakhir. Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu, 17 September 2023 ketika Kyiv terus melanjutkan serangan balasannya terhadap Rusia.

Rusia Masukkan Nama Presiden Zelesnkyy ke dalam Daftar Buronan

“Sebagian besar perang berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan saat pertama kali terjadi,” kata Stoltenberg dalam wawancara dengan grup media Funke Jerman

Sekjen NATO Jens Stoltenberg saat berada di Ankara Turki

Photo :
  • AP Photo/Burhan Ozbilici
5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Dilansir dari Daily Mail,Senin, 18 September 2023, ,menurut Jens, sekutu NATO harus mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang di Ukraina.

Konflik ini dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina, sehingga menimbulkan perang kembali di Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

AS di Bawah Ancaman Serangan Siber China?

Kyiv melancarkan serangan balasannya pada bulan Juni, melawan posisi Rusia yang sudah mengakar di selatan dan timur, namun kemajuan yang dicapainya terbatas.

“Kami semua mengharapkan kedamaian secepatnya,” kata Stoltenberg.

"Tetapi pada saat yang sama kita harus menyadari jika Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Ukraina berhenti berperang, negara mereka tidak akan ada lagi. Jika Presiden (Vladimir) Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kita akan mencapai perdamaian."

Mengenai ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, Stoltenberg mengatakan tidak ada keraguan bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan NATO.

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (kedua dari kanan)

Photo :
  • kyivpost.com

Kyiv telah "mendekati NATO" pada pertemuan puncak aliansi tersebut pada bulan Juli.

“Ketika perang ini berakhir, kita memerlukan jaminan keamanan bagi Ukraina. Jika tidak, sejarah bisa terulang kembali,” tambahnya.

Pada pertemuan puncak bulan Juli di Vilnius, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina dapat bergabung dengan sekutu tersebut setelah syarat-syarat tertentu terpenuhi, dan para pejabat AS dan Jerman memperjelas bahwa hal ini mencakup Kyiv yang melakukan reformasi untuk melindungi demokrasi dan supremasi hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya