Korea Utara Eksekusi Mati Pria Hanya Gara-gara Curi Obat Penisilin

Potret keluarga dinasti Kim Jong Un di Korea Utara
Sumber :
  • KCNA

Pyongyang – Seorang manajer di gudang farmasi Korea Utara dieksekusi mati di depan umum bulan lalu, karena mencuri 20.000 dosis penisilin, kata sumber di negara tersebut. 

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Pria tersebut, berusia 40-an tahun, ditembak mati pada 25 September di Hyesan, sebuah kota di utara provinsi Ryanggang di perbatasan China, kata seorang penduduk provinsi tersebut yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan. 

Itu adalah tempat yang sama di mana 25.000 orang dipaksa menyaksikan eksekusi sembilan orang pada 30 Agustus lalu, karena menjalankan jaringan penyelundupan daging sapi. 

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Ilustrasi bendera Korea Utara.

Photo :
  • Istimewa.

Namun kali ini, jumlah orang yang menyaksikan eksekusi tersebut jauh lebih sedikit, kata sumber tersebut kepada Radio Free Asia, dilansir Kamis, 5 Oktober 2023.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

“Hanya ibu rumah tangga dan pejabat terkait yang berkumpul di lokasi eksekusi. ekerjaan pabrik dan pertanian tidak berhenti, dan pasar tidak tutup,” lanjut sumber tersebut. 

Pihak berwenang Korea Utara melakukan eksekusi baik secara diam-diam maupun di depan umum dengan menggunakan regu tembak, gantung, atau metode brutal lainnya sebagai upaya pencegahan untuk menjaga agar 26 juta warganya tetap setia dan loyal kepada negara sosialis otoriter tersebut.

Eksekusi pada tanggal 25 September itu terjadi ketika para pejabat khawatir dengan meningkatnya jumlah orang yang memiliki gejala mirip virus corona dan penyakit pernapasan, kata sumber kedua dari provinsi Ryanggang.

“Dalam eksekusi di depan umum, tampaknya peningkatan pesat gejala pilek dan pernafasan disebabkan oleh kekurangan penisilin,” katanya.

Meskipun mereka yang menyaksikan eksekusi tersebut percaya bahwa terdapat kekurangan obat-obatan, banyak yang percaya bahwa menembak mati seseorang adalah hukuman yang terlalu berlebihan, kata sumber kedua.

"Pada bulan Agustus, orang-orang ditembak mati karena membagikan daging sapi, dan bulan ini, seorang manajer ditembak mati karena mencuri penisilin,” katanya. “Di negara ini, nyawa manusia tidak lebih berharga dari seekor lalat.” 

Potret keluarga dinasti Kim Jong Un di Korea Utara

Photo :
  • KCNA

Warga juga meragukan bahwa satu orang bisa melakukan kejahatan seperti itu sendirian, kata sumber pertama. “Keamanan tidak terlalu longgar sehingga hanya bisa dicuri oleh satu orang,” ujarnya. “Sulit bagi seorang manajer untuk mencuri lebih dari 20.000 dosis penisilin seperti yang dinyatakan pengadilan.” 

Manajer yang meninggal mengawasi obat-obatan di Gudang No. 4 tempat perbekalan milik Departemen Pertahanan Sipil di bawah Komite Rakyat Provinsi disimpan untuk digunakan selama masa perang, kata sumber pertama. 

Pria itu “diam-diam menjual sejumlah besar obat cadangan masa perang” tetapi tidak jelas kepada siapa dia menjualnya, kata sumber itu.

Gudang No. 4 mengirimkan obat-obatan yang hampir kadaluwarsa ke rumah sakit setempat dan menerima pesanan baru untuk penggantinya, tambahnya. “Dalam proses ini, seluruh kekurangan penisilin disalahkan pada satu orang, dan dia ditembak mati," kata sumber tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya