Satu Keluarga WNI Belum Bisa Dievakuasi Dari Gaza, Menlu: Pintu di Gaza Selatan Ditutup

Menlu RI, Retno Marsudi
Sumber :
  • ANTARA/Yashinta Difa

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, menyebut masih ada satu keluarga warga negara Indonesia (WNI) yang belum berhasil dievakuasi dari Gaza. Bahkan dua hari belakangan ini tak ada satu pun warga yang bisa dievakuasi dari zona konflik tersebut.

RI Gagas Pemberian Hak Istimewa Palestina di Sidang PBB, Selangkah Lagi Anggota Penuh

Retno Menjelaskan penyebab WNI tersebut belum berhasil dievakuasi, dikarenakan pintu yang berada di Gaza Selatan masih ditutup. Hal tersebut menjadi kendala proses evakuasi WNI.

Ditutupnya pintu itu, menurut Retno, membuat pemerintah tidak mungkin mengevakuasi keluarga WNI itu. Namun, dalam kesempatan yang sama Retno memastikan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak di Gaza. Hal ini agar memastikan WNI tersebut aman.

Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh, 9 Negara Menolak Termasuk AS

"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza Selatan, kembali belum berhasil," kata Retno kepada wartawan, Senin, 6 November 2023.

Menlu Retno Marsudi mengumumkan keberhasilan evakuasi empat WNI dari Gaza, dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (3/11/2023).

Photo :
  • ANTARA/Yashinta Difa.
Pengemudi Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Kesal karena Israel Tutup Perbatasan

Retno juga menegaskan pihaknya akan terus berusaha melakukan evakuasi secepatnya. Dalam hal ini Kemlu terus melakukan komunikasi dengan tiga relawan MER-C.

Tak hanya itu, Retno juga sempat menyerukan kembali penghentian serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Apalagi, Israel belakangan kerap menyerang fasilitas seperti rumah sakit hingga sekolah.

"Saya juga ingin sekali menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, dan menargetkan serangan kepada fasilitas-fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja. Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya