AS Andalkan China untuk Hentikan Ketegangan di Timur Tengah

Presiden China Xi Jinping pada hari Selasa, 14 Februari 2023 melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Sumber :
  • Iranian Presidency Office via AP.

Washington – Amerika Serikat (AS) mengaku bahwa pihaknya mengandalkan Beijing, dengan mengatakan bahwa China ingin menggunakan pengaruhnya dengan Iran untuk mengurangi ketegangan regional di Timur Tengah.

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya

Hal itu disampaikan oleh Gedung Putih, pada Kamis, 16 November 2023, di tengah serangan yang terus berlanjut antara pasukan Amerika dan proksi Iran.

“Kami tahu bahwa China memiliki jalur komunikasi langsung yang terbuka bagi mereka, dan kami tentu akan mendorong mereka untuk menggunakan jalur tersebut untuk menegaskan kembali kepada Iran bahwa kami tidak ingin melihat konflik yang semakin dalam atau meningkat di wilayah tersebut," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

3 Polisi AS Tewas Saat Baku Tembak dengan Penjahat di North Carolina

Juru Bicara Pentagon, John F Kirby

Photo :
  • Pentagon/ Defense.gov

Kirby menolak pertanyaan apakah Presiden AS Joe Biden menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden China, Xi Jinping dalam pertemuan tatap muka pertama mereka, pada Rabu, 15 November 2023.

5 Unit Militer Israel Langgar HAM, AS Pertimbangkan Sanksi

Tetapi, Kirby menegaskan kembali bahwa Washington ingin melihat Tiongkok menggunakan pengaruhnya untuk mengurangi ketegangan di Timur Tengah.

Dia menyatakan bahwa jika serangan terhadap pasukan AS di wilayah Timur Tengah terus berlanjut, maka pihaknya akan merespons dengan tepat, dan pada waktu yang mereka pilih.

“Kami telah menunjukkan bahwa kami akan mengambil tindakan untuk mencapai sasaran yang benar-benar mendapatkan dukungan yang diperoleh kelompok-kelompok ini dari IRGC,” katanya, merujuk pada Korps Garda Revolusi Islam Iran.

Sebagai informasi, ada 55 serangan drone dan rudal terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, sejak 15 Oktober yang mengakibatkan 59 tentara AS terluka, menurut Pentagon. Departemen Pertahanan menggambarkan cedera-cedera tersebut tidak serius, tetapi termasuk cedera otak traumatis, pergelangan kaki terkilir, dan cedera ringan lainnya.

AS juga diketahui telah membalas serangan tersebut dengan serangkaian serangan yang menargetkan fasilitas yang didukung Iran di wilayah itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya