Venezuela Usir Delegasi PBB Karena Komentari Aktivis yang Dipenjara Pemerintah

Ilustrasi Gambar Bendera PBB di Venezuela (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Venezuela Menteri Luar Negeri Venezuela mengatakan pada Kamis, 15 Februari 2024, bahwa dia telah memutuskan untuk menangguhkan kegiatan kantor Hak Asasi Manusia PBB di negara tersebut dan mengusir staf PBB untuk pergi dalam waktu 72 jam.

Tiba di Bali Hari Ini, Elon Musk Bakal Luncurkan Starlink hingga Bertemu Jokowi 

Langkah ini dilakukan dua hari setelah badan PBB menyatakan keprihatinan atas penahanan aktivis hak asasi manusia terkemuka Rocio San Miguel dan menyerukan pembebasan aktivis itu.

Menteri Luar Negeri Yvan Gil mengatakan bahwa kantor PBB secara tidak pantas mengatakan hal itu.

Israel Tambah Pasukan Militer Untuk Serang Rafah

Yvan Gil juga menambahkan bahwa San Miguel telah menjadi firma hukum swasta bagi para komplotan kudeta dan teroris yang secara permanen berkonspirasi melawan negara.

"Keputusan tersebut akan tetap berlaku sampai badan tersebut secara terbuka memperbaiki (situasi yang ada) di hadapan komunitas internasional (atas) sikap mereka yang kolonialis, kasar dan melanggar Piagam PBB," kata Yvan Gil, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 16 Februari 2024.

PBB Tentukan Calon Kepala Daerah yang Diusung di Pilkada 2024

Sebagai informasi, kantor Hak Asasi Manusia PBB telah hadir di Venezuela sejak 2019.

Peran utamanya adalah untuk mendukung implementasi rekomendasi yang dibuat dalam laporan yang disampaikan oleh komisaris tinggi, Volker Turk, kepada Dewan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, terdapat enam laporan serupa yang dikeluarkan dari Venezuela terkait sikap PBB.

Prof Yusril Ihza Mahendra

Mundur dari Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra Jelaskan Alasannya

Yusril Ihza Mahendra mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang atau PBB. Untuk melanjutkan kepemimpinan partai, Fahri Bachmid ditunjuk jadi penjabat ketum

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024