Obama: Amerika Bukanlah Musuh Dunia Islam
VIVAnews - Presiden baru Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menegaskan kepada dunia Islam bahwa "Amerika bukanlah musuh Anda." Dengan pengalamannya tinggal di Indonesia semasa kecil dan memiliki banyak kerabat Muslim, Obama bertekad memainkan peran kunci sebagai penghubung kesepahaman antara dunia Muslim dan Barat.
Demikian kata Obama saat diwawancara eksklusif oleh stasiun televisi al-Arabiya di Washington DC, Senin sore 26 Januari 2009 waktu setempat (Selasa dini hari WIB). Itu merupakan wawancara pertama yang dilakoni Obama dengan stasiun televisi Arab.
Obama mengaku bahwa dia pernah tinggal di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, selama beberapa tahun (1967-1971). Dari pengalaman Obama tinggal di negeri ini dan perjalanan yang telah dia lakukan ke negara-negara Muslim meyakinkan dirinya bahwa banyak orang memiliki harapan dan mimpi yang sama kendati berbeda keyakinan.
"Saya punya kerabat-kerabat Muslim dalam keluarga saya. Saya pun pernah tinggal di negara-negara Muslim....yang terbesar di Indonesia. Maka saya ingin sampaikan bahwa dari perjalanan ke dunia Muslim, apapun keyakinan kita, semua pihak memiliki harapan dan mimpi yang sama," kata Obama.
Dia lalu mengatakan bahwa tugasnya kini adalah menyampaikan kepada rakyat Amerika bahwa dunia Muslim dipenuhi oleh orang-orang yang luar biasa yang hanya ingin menjalani hidup dan melihat anak-anak mereka hidup lebih baik. Selain itu, "Tugas saya kepada dunia Muslim adalah menyampaikan pesan bahwa Amerika bukanlah musuk kalian. Kami terkadang berbuat kesalahan dan bukanlah bangsa yang sempurna," lanjut Obama
Dalam wawancara itu, Obama juga menekankan pentingnya mengakhiri konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza secara damai. Dia pun berencana akan mengunjungi suatu negara Muslim untuk menyampaikan kebijakan baru luar negeri AS yang kini lebih bersahabat, saling menghargai, dan terbuka menampung aspirasi.
Mengenal Sejarah Hari Buruh Internasional yang Diperingati Setiap 1 Mei
Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei bukanlah sekadar hari libur. Tanggal tersebut memiliki sejarah panjang yang merepresentasikan perjuangan kelas pekerja untuk mend
