- REUTERS/ Tim Chong
VIVAnews - Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas Airways, menghentikan seluruh penerbangan domestik dan internasional. Keputusan mengejutkan itu membuat ribuan penumpang terlantar di sejumlah negara.
Saat keputusan itu dibacakan, Sabtu, 29 Oktober 2011, ada 12 pesawat yang sudah siap terbang. Artinya, sejumlah penumpang yang sudah siap boarding batal terbang.
Di saat yang sama, ada sekitar 7.000 penumpang di dalam 64 pesawat Qantas yang sedang mengudara. Mereka termasuk penumpang yang beruntung karena masih terlayani sampai di bandara tujuan. Namun, mereka yang hanya transit harus mencari masakapai lain untuk melanjutkan penerbangan.
Keputusan mengejutkan itu mengakibatkan 108 pesawat yang beroperasi di 22 bandara terkena dampak. Diperkirakan ada sekitar 13.000 penumpang yang sudah memegang tiket penerbangan telantar dalam 24 jam sejak pengumuman dibacakan.
Sejumlah maskapai penerbangan mulai menawarkan kesediaannya untuk mengangkut para penumpang terlantar. Tentunya dengan harga spesial. Selain saingannya, Virgin Australia, juga sejumlah maskapai seperti
Singapore Airlines, British Airways, dan pesawat China dengan rute internasional.
Penumpang yang terdampar itu di antaranya tercecer di bandara Singapura. Lihat gambarnya di sini . (umi)
Pertemuan JMC RI-Papua Nugini, Dirjen Adwil Kemendagri: Tingkatkan Kerja Sama di Perbatasan
Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini sebagian besar berada di batas darat.
