Suu Kyi: Investasi Harus Berpihak pada Rakyat

Aung San Suu Kyi.
Sumber :
  • REUTERS/Valentin Flauraud

VIVAnews - Pasca berakhirnya pemerintahan junta dan dimulainya proses demokratisasi di Myanmar, negara-negara mulai mendekat dan membuka kembali hubungan ekonomi yang sempat mati suri. Aung San Suu Kyi mengatakan, ini adalah hal yang positif selama pertumbuhan ekonomi nantinya memihak pada rakyat dan buruh.

Berbicara di Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa, Swiss, Kamis 14 Juni 2012, Suu Kyi menyadari bahwa negaranya kian dilirik setelah pemerintah demokrasi dibentuk. Terutama yang mulai membuka kembali hubungan adalah investor dari Barat, seiring dicabutnya berbagai sanksi ekonomi terhadap Burma, nama lain Myanmar.

Suu Kyi mengatakan yang dibutuhkan Burma saat ini adalah pertumbuhan ekonomi yang demokratis. Dia menghendaki agar setiap perkembangan di Myanmar berpihak pada rakyat. Setiap keuntungan investasi, dapat juga dirasakan rakyat, terutama kaum muda, yang butuh dukungan dalam membangun masa depan yang lebih baik.

"Saya menyerukan bantuan dan investasi yang akan memperkuat proses demokratisasi, dengan mempromosikan perkembangan sosial dan ekonomi yang berfaedah bagi reformasi politik kami," kata Suu Kyi.

Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Pabrik, Gibran Tuntut Perhatian Gubernur Jateng

Suu Kyi juga menyambut baik keputusan ILO untuk mencabut sanksi dan melonggarkan kritikan terhadap Myanmar yang pada pemerintah junta menerapkan kerja paksa terhadap kelompok minoritas. Dengan dicabutnya sanksi ini, diharapkan semakin banyak investasi asing yang dapat menciptakan pekerjaan.

"Investasi asing yang bertanggungjawab terutama di sektor agro-bisnis dapat bermanfaat bagi perlindungan usaha kecil," kata Suu Kyi.

ILO menjadi salah satu tempat yang didatangi Suu Kyi dalam tur 16 hari di Eropa. Ini adalah kali pertama Suu Kyi mengunjungi benua ini setelah 24 tahun.

Dia dijadwalkan juga akan mengunjungi Norwegia, Irlandia, Inggris dan Prancis. Di Norwegia, dia akan menerima penghargaan Nobel yang diterimanya 21 tahun yang lalu atas perjuangan tanpa kekerasan untuk demokrasi dan hak asasi manusia. (umi)

Prabowo Bicara soal Demokrasi: Kritik Itu Harus dan Boleh, Namun yang Objektif
Perayaan Waisak 2555 BE di Borobudur

Makna Perayaan Hari Waisak: Lebih dari Sekadar Tradisi

Setiap tahun, umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak pada purnama di bulan Waisak. Pada tahun ini, Hari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024